
Bursa Asia Hijau, Saat Korban Covid-19 di Jepang Meningkat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada perdagangan Kamis (2/4/2020) mayoirtas ditutup di zona hijau. Investor mulai berani masuk ke pasar saham meskipun wabah virus corona (Covid-19) masih menjadi perhatian utama dunia.
Penyebaran penyakit yang cepat di seluruh dunia telah menghasilkan tindakan drastis oleh otoritas seperti penguncian (lockdown) yang meluas yang telah membuat roda perekonomian melambat bahkan terhenti secara global.
Saham China Daratan pulih dari kerugian sebelumnya dengan komposit Shanghai naik 1,69% menjadi 2.780,64 sementara komposit Shenzhen naik 2,258% menjadi 1.697,55. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 0,84% pada 23.280,06. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 2,34% menjadi 1.724,86.
Sementara di bursa saham Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 1,98% menjadi 5.154,30 karena subindex keuangan yang sangat tertekan turun 4,21%, karena saham bank-bank besar negara itu seperti Commonwealth Bank of Australia dan Westpac mengalami aksi jual. Sementara itu,
Koreksi juga terjadi di bursa saham Jepang, memperpanjang tren koreksi dalam empat hari karena angka kematian global coronavirus terus meningkat dan para ahli memperingatkan bahwa Jepang berada di ambang krisis medis. Tokyo melaporkan 66 kasus infeksi COVID-19 pada 1 April, menjadikannya lompatan terbesar dalam sejumlah kasus yang terinfeksi di ibukota Jepang. Dikutip dari RTTNews.
Indeks Nikkei turun 246,69 poin, atau 1,37%, menjadi 17.818,72, sedangkan indeks Topix yang lebih luas berakhir anjlok 1,57% lebih pada 1.329,87. Saham kelas berat berakhir beragam, dengan Fast Retailing kehilangan 2,4%, sementara SoftBank naik 2,5%. Subaru Corp merosot 7,2% setelah perusahaan pembuat mobil tersebut mengatakan akan menunda produksi global.
Sementara itu, bursa saham domestik hari ini berakhir di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,47% ke level 4.531,68. Ini tercatat terbaik ketiga di antara bursa saham Asia lainnya. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 6,61 triliun dengan catatan jual bersih (net sell) asing Rp 384,28 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!