
Efek Corona
Kementerian BUMN Tegaskan Proyek Strategis Tetap Jalan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 April 2020 13:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan proyek strategis nasional (PSN) tetap berjalan di tengan terjangan pandemi corona (COVID-19) saat ini. Salah satu proyek yang tetap menjadi prioritas untuk dilanjutkan adalah program listrik 35 ribu MW.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini kementerian tengah memilah-milah proyek mana yang tetap menjadi prioritas di tengah pandemi virus corona.
"Saya sudah buat statement. Satu, kita sedang mapping mana proyek strategis mana yang jalan mana yang ditunda, tapi saya pastikan semiuanya jalan. Karena itu kita berbagi tugas dengan BKPM untuk izin, masalah lapangan saya minta Kepala BKPM support. Tapi decision making di kami karena pengelola," kata Erick dalam video conference yang digelar hari ini, Rabu (1/4/2020).
Dia menjelaskan, proyek 35 ribu MW ini dipastikan akan terus dilanjutkan untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat terutama usai corona berlalu. Namun, kebijakan ini akan diselaraskan dengan kebutuhan listrik untuk kalangan industri dan mulai banyaknya konversi penggunaan listrik di masyarakat untuk kebutuhan kendaraan.
Adapun megaproyek kelistrikan yang sudah digagas sejak tahun 2015 ini progressnya belum signifikan. Sampai akhir tahun 2020 kapasitas yang terbangun baru ditargetkan 15.634 MW. Diperkirakan proyek ini baru akan rampung pada 2029 mendatang.
Pembangunan proyek ini melambat karena asumsi makro yang dipakai sebelum proyek dijalankan lebih tinggi ketimbang dengan realisasi yang ada saat ini.
"Saya dengar dulu 35.000 MW dirancang dengan asumsi 7-8% (pertumbuhan ekonomi). Pertumbuhan listrik 1,2 kali. Sementara pertumbuhan ekonomi sekarang sekitar 5%, kenyataan seperti itu. Tapi memang ada perlambatan sampai 2029. Kan prediksi awal pertumbuhan ekonomi," kata Rida Mulyana, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Komisi VII dalam rapat dengar pendapat (RDP), Selasa, (5/02/2020).
Rida menganggap munudurnya megaproyek 35.000 MW sebagai keberuntungan, pasalnya seiring dengan pembangunan PLN juga mencari pasar baru. Dirinya menyebut demand dari listrik saat ini rendah.
(hps) Next Article BRI Danareksa Garap Proyek Rp 100 T Andalan Jokowi, Apa?
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini kementerian tengah memilah-milah proyek mana yang tetap menjadi prioritas di tengah pandemi virus corona.
"Saya sudah buat statement. Satu, kita sedang mapping mana proyek strategis mana yang jalan mana yang ditunda, tapi saya pastikan semiuanya jalan. Karena itu kita berbagi tugas dengan BKPM untuk izin, masalah lapangan saya minta Kepala BKPM support. Tapi decision making di kami karena pengelola," kata Erick dalam video conference yang digelar hari ini, Rabu (1/4/2020).
Adapun megaproyek kelistrikan yang sudah digagas sejak tahun 2015 ini progressnya belum signifikan. Sampai akhir tahun 2020 kapasitas yang terbangun baru ditargetkan 15.634 MW. Diperkirakan proyek ini baru akan rampung pada 2029 mendatang.
Pembangunan proyek ini melambat karena asumsi makro yang dipakai sebelum proyek dijalankan lebih tinggi ketimbang dengan realisasi yang ada saat ini.
"Saya dengar dulu 35.000 MW dirancang dengan asumsi 7-8% (pertumbuhan ekonomi). Pertumbuhan listrik 1,2 kali. Sementara pertumbuhan ekonomi sekarang sekitar 5%, kenyataan seperti itu. Tapi memang ada perlambatan sampai 2029. Kan prediksi awal pertumbuhan ekonomi," kata Rida Mulyana, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Komisi VII dalam rapat dengar pendapat (RDP), Selasa, (5/02/2020).
Rida menganggap munudurnya megaproyek 35.000 MW sebagai keberuntungan, pasalnya seiring dengan pembangunan PLN juga mencari pasar baru. Dirinya menyebut demand dari listrik saat ini rendah.
(hps) Next Article BRI Danareksa Garap Proyek Rp 100 T Andalan Jokowi, Apa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular