Bursa Asia Variatif, Optimisme Manufaktur vs Pendemi COVID-19

Haryanto, CNBC Indonesia
01 April 2020 10:27
Bursa saham di Asia Pasifik di perdagangan bervariasi pagi Rabu (1/4/2020) karena survei pribadi Caixin menunjukkan aktivitas manufaktur China meningkat
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di Asia Pasifik di perdagangan bervariasi pagi Rabu (1/4/2020) karena survei pribadi Caixin menunjukkan aktivitas manufaktur China sedikit meningkat di bulan Maret. Caixin PMI manufaktur China bulan Maret berada di 50,1 di atas ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk pembacaan 45,5.

Saham Asia mengambil petunjuk dari PMI Cina yang optimis tetapi gagal untuk mengabaikan ketakutan wabah virus corona. Sementara angka-angka di Italia, Spanyol dan Inggris sudah mulai melemah tetapi kekhawatiran masih tinggi. Bank Dunia (World Bank) memperkirakan 24 juta orang akan berjuang melawan kemiskinan di Asia Timur dan Pasifik akibat pandemi COVID-19.

Dalam laporannya pada hari Senin, Bank Dunia (World Bank) memperingatkan "risiko yang jauh lebih tinggi" di antara rumah tangga yang bergantung pada industri yang khususnya rentan terhadap dampak Covid-19.

Laporan tersebut juga menyebutkan kekhawatiran untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik (East Asia and Pacific/EAP), yang memproyeksikan perlambatan pertumbuhan EAP menjadi 2,1%, skenario terburuk 0,5%, dibandingkan proyeksi pertumbuhan 5,8% untuk 2019. Selain itu disebutkan dalam laporan bahwa China PDB dapat turun dari 6,1% pada 2019 menjadi 2,3% selama tahun berjalan.

 

Berdasarkan pencatatan pukul 09:30 WIB di antara pasar utama di kawasan Asia, indeks S&P/ASX 200 naik 3,35% pada 5.246,7. Di Korea Selatan, Kospi juga naik 0,07% ke 1.755,94 sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,48% menjadi 23.489,11. Sementara Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan (-0,78%) pada 18.769,22.

 

 

Pasar saham Australia terutama bergerak lebih tinggi pada hari Rabu, mencerminkan lonjakan serupa pada sesi sebelumnya, meskipun kerugian semalam di Wall Street di tengah kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari pandemi virus corona. Data ekonomi Australia yang optimis membantu meningkatkan sentimen.

Survei terbaru dari Grup Industri Australia (Australian Industry Group/AIG) mengungkapkan bahwa sektor manufaktur di Australia naik kembali ke ekspansi pada bulan Maret, dengan skor Indeks Manufaktur yang disesuaikan secara musiman sebesar 53,7. Angka ini naik tajam dari 44,3 pada bulan Februari.

 

Sementara dari bursa Wall Street, pada penutupan perdagangan pagi dini hari tadi, Indeks Dow Jones Indistrial Average (DJIA) turun 410 poin atau 1,8% menjadi 21.917,6, terbebani oleh saham American Express, yang turun lebih dari 5%. Sementara S&P 500 turun 1,6% menjadi 2.584,59 dan Nasdaq Composite turun hampir 1% menjadi 7,700.10.

Dari wilayah Asia lainnya, bursa saham Domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan, IHSG stagnan berada di level 4.538,93. Pada 09:02 WIB IHSG melorot 0,2%. Namun pada pukul 10:00 WIB IHSG berbalik ke zona hijau dengan penguatan 1,19% menjadi 4.592,99.

Sentimen positif IHSG datang setelah Presiden Jokowi kemarin mengumumkan adanya tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun.  Anggaran sebesar Rp 405,1 triliun tersebut akan digunakan untuk Rp 75 triliun dana kesehatan, Rp 110 triliun untuk jaring pengaman sosial atau sosial safety net (SSN), Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan, dan stimulus kredit usaha rakyat.

Termasuk Rp 150 triliun yang dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular