
Dihantam Luar-Dalam, Rupiah Kini di Atas Rp 16.300/US$
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 April 2020 09:04

Sementara dari sisi eksternal, risk appetite investor kembali terjerembap. Aset-aset berisiko lagi-lagi tidak menjadi pilihan.
Dini hari tadi waktu Indonesia, bursa saham New York jatuh di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 1,84%, S&P 500 anjlok 1,6%, dan Nasdaq Composite turun 0,95%. Bursa saham Asia juga 'kebakaran'. Pada pukul 08:28 WIB, indeks TOPIX (Jepang) terkoreksi 1,1%, Straits Times (Singapura) melemah 0,52%, dan Kospi (Korea Selatan) minus 0,2%.
Virus corona benar-benar membawa petaka. Tidak hanya di Indonesia, seluruh dunia merasakannya.
Goldman Sach merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi AS menjadi -34% secara annualized (kuartalan yang disetahunkan) pada kuartal I-2020. Lebih parah ketimbang proyeksi sebelumnya yaitu -24%. Angka pengangguran Negeri Paman Sam diperkirakan melonjak menjadi 15% pada pertengahan tahun ini.
Meski begitu, Goldman Sach memperkirakan ekonomi akan mulai pulih pada paruh kedua 2020 seiring penyebaran virus yang melambat. Pemulihan akan terjadi secara bertahap mulai Mei atau Juni.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan melesat 19% pada kuartal III-2020. Lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 12%.
Namun investor tentu melihat kondisi sekarang yang masih sangat tertekan. Situasi yang memburuk akibat virus corona membuat pelaku pasar menahan diri dan menjauh dari aset-aset berisiko, termasuk di Indonesia. Akibatnya, rupiah pun melemah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Dini hari tadi waktu Indonesia, bursa saham New York jatuh di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 1,84%, S&P 500 anjlok 1,6%, dan Nasdaq Composite turun 0,95%. Bursa saham Asia juga 'kebakaran'. Pada pukul 08:28 WIB, indeks TOPIX (Jepang) terkoreksi 1,1%, Straits Times (Singapura) melemah 0,52%, dan Kospi (Korea Selatan) minus 0,2%.
Virus corona benar-benar membawa petaka. Tidak hanya di Indonesia, seluruh dunia merasakannya.
Goldman Sach merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi AS menjadi -34% secara annualized (kuartalan yang disetahunkan) pada kuartal I-2020. Lebih parah ketimbang proyeksi sebelumnya yaitu -24%. Angka pengangguran Negeri Paman Sam diperkirakan melonjak menjadi 15% pada pertengahan tahun ini.
Meski begitu, Goldman Sach memperkirakan ekonomi akan mulai pulih pada paruh kedua 2020 seiring penyebaran virus yang melambat. Pemulihan akan terjadi secara bertahap mulai Mei atau Juni.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan melesat 19% pada kuartal III-2020. Lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 12%.
Namun investor tentu melihat kondisi sekarang yang masih sangat tertekan. Situasi yang memburuk akibat virus corona membuat pelaku pasar menahan diri dan menjauh dari aset-aset berisiko, termasuk di Indonesia. Akibatnya, rupiah pun melemah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular