Ikuti Asia, Bursa Eropa Menghijau Sambut Data PMI China

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
31 March 2020 15:10
Bursa Eropa dibuka menguat pada perdagangan Selasa (31/3/2020), mengekor reli yang terjadi di bursa Asia
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka menguat pada perdagangan Selasa (31/3/2020), mengekor reli yang terjadi di bursa Asia menyambut penguatan kembali data manufaktur China per Maret.

Indeks Stoxx 600 menguat 1,7% di pembukaan. Saham-saham di sektor perjalanan melompat 4,7% sehingga menjadi indeks sektoral penggerak indeks yang berisikan 600 saham unggulan di Benua Biru tersebut.

Selang 10 menit kemudian, reli Stoxx 600 berlanjut menjadi 5,9 poin (1,87%) ke level 320,78. Di sisi lain indeks FTSE Inggris menguat 113 poin (2,03%) ke 5.676,72, indeks DAX Jerman tumbuh 254,23 poin (2,591%) ke 10.070,2 dan CAC Prancis naik 71,9 poin (1,64%) ke 4.450,41.

Pemerintah China merilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur yang pada Maret berada di angka 52, yang mengindikasikan ekspansi karena melampaui angka 50.

Angka itu jauh lebih baik dari hasil polling Reuters yang memperkirakan angka 45, sehingga memicu aksi beli di bursa Asia.

Namun secara umum, perhatian pasar masih tertuju pada virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan saat ini sudah ada 782.000 kasus COVID-19 di seluruh dunia, yang menewaskan 37.000. AS berada di posisi teratas dengan angka 164.000 kasus, disusul Italia, Spanyol, China dan Jerman. 

Di sisi lain, harga minyak masih tertekan karena perang tarif antara Arab Saudi dan Rusia yang masih berkepanjangan di tengah prospek pelemahan konsumsi energi dunia karena perlambatan ekonomi akibat wabah COVID-19.

Harga minyak West Texas Intermediate (WT) drop 6,6%, menjadi hanya US$ 20,09 per barel, yang merupakan level terendahnya sejak Februari 2002. Spanyol melaporkan pertumbuhan domestik bruto (PDB) kuartal IV-2019 sebesar 0,4% atau di bawah konsensus pasar yang memperkirakan angka 1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular