Panik Karena Corona, Asing Tarik Dana Rp 167,9 T dari RI

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
31 March 2020 15:03
Penyebaran virus corona (Covid-19) membuat panik investor di pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2020.  (Youtube Bank Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona (Covid-19) membuat panik investor di pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Pada periode 20 Januari-30 Maret 2020, terjadi arus keluar dana investor asing sebesar Rp 167,9 triliun.

Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam keterangannya, Selasa (31/3/2020).

"Merebaknya virus di seluruh negara sangat cepat dan luas terjadi. Seperti di AS, Italia, bahkan di Italia lebih besar dari China dan kemudian di AS terus meningkat. Kepanikan ini membuat outflow, tapi dari langkah stimulus berbagai negara dan di Indonesia kepanikan mereda, meskipun ketidakpastian masih tinggi," tutur Perry.

Dia merinci, sejak awal Januari hingga 30 Maret 2020, terjadi arus keluar dana asing (outflow) senilai Rp 145,1 triliun. Ini terdiri dari Rp 131,1 triliun di pasar surat berharga negara (SBN), dan Rp 9,9 triliun di pasar saham.



Outflow terbesar, lanjut Perry, terjadi pada periode 20 Januari-30 Maret 2020 dengan nilai Rp 167,9 triliun. Ini terdiri dari Rp 153,4 triliun di pasar SBN dan Rp 13,4 triliun di pasar saham.

"Namun hari ini sudah terjadi inflow (arus dana asing masuk). Saya terima informasi lelang SBN hari ini mencapai Rp 22,2 triliun dari target Rp 15 triliun. Penawaran yang masuk Rp 35,15 triliun. Jadi minat investasi portofolio ke Indonesia masih tinggi," papar Perry.

Pada kesempatan itu, Perry mengatakan, BI terus berkomitmen terus melakukan stabilisasi pasar keuangan, terutama nilai tukar rupiah.

[Gambas:Video CNBC]




(wed/wed) Next Article Kisi-kisi Bos BI Soal Kebijakan Bank Sentral RI di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular