
Bertahun Merugi, 2019 Bakrie & Brothers Cetak Laba Rp 850 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 March 2020 15:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah penantian panjang perusahaan yang terus merugi, pada 2019 lalu PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 850 miliar. Nilai tersebut naik tajam setelah bertahun-tahun sebelumnya perusahaan terus mencatatkan rapor merah di laporan keuangannya, terakhir di 2018 perusahaan masih merugi senilai Rp 1,25 triliun.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengatakan laba bersih ini berhasil dikantongi perusahaan karena mampu melakukan restrukturisasi utang-utang perusahaan dan melakukan efisiensi operasional.
"Bakrie & Brothers membukukan net profit di 2019 senilai Rp 850 miliar. ini signifikan karena kami sudah lama ga profit. Karena banyak alasan, terutama karena utang dalam dolar yang belum direstrukturisasi dan ini sudah mau rampung prosesnya, revenue stabil dan efisiensi jalan," kata Anindya dalam video conference, Senin (30/3/2020).
Laba bersih ini disumbang dari pendapatan perusahaan tahun lalu yang senilai Rp 3,23 triliun, turun tipis dari posisi Rp 3,34 triliun atau sebesar 3,11%. Penurunan ini utamanya terjadi karena 2019 merupakan masa transisi pemerintahan sehingga banyak proyek-proyek yang memilih untuk wait and see.
"Tapi kita stabil revenue dan net income pertama kali dalam jangka waktu panjang bisa profit signifikan," imbuh dia.
BNBR telah melakukan restrukturisasi utang dari posisi Rp 350 miliar menjadi senilai Rp 175 miliar di tahun lalu.
Sementara itu, tahun ini perusahaan tengah dalam proses untuk melakukan restrukturisasi utangnya yang akan jatuh tempo kurang lebih senilai Rp 1,8 triliun.
Direktur Keuangan Bakrie & Brothers Amri A. Putro mengatakan jumlah utang jatuh tempo tersebut berasal dari dua kreditor. Saat ini perusahaan tengah pembicaraan untuk restrukturisasi dua pinjaman ini.
"Nantinya utang ini sistemnya akan menjadi debt to equity conversion," terang dia di kesempatan yang sama.
Berdasarkan data laporan keuangan perseroan, BNBR tercatat terakhir kali membukukan keuntungan pada 2014. Dalam laporan keuangan 2014, perseroan tercatat membukukan laba bersih Rp 149,53 miliar.
Pada tahun 2015 hingga 2018 laporan keuangan BNBR tercatat menyajikan kinerja negatif. Pada 2015 rugi Rp 1,72 triliun, lalu pada 2016 merugi Rp 3,66 triliun dan 2017 rugi Rp 1,2 triliun.
(hps/hps) Next Article Bakrie & Brothers Masih Fokus Restrukturisasi Utang
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengatakan laba bersih ini berhasil dikantongi perusahaan karena mampu melakukan restrukturisasi utang-utang perusahaan dan melakukan efisiensi operasional.
"Bakrie & Brothers membukukan net profit di 2019 senilai Rp 850 miliar. ini signifikan karena kami sudah lama ga profit. Karena banyak alasan, terutama karena utang dalam dolar yang belum direstrukturisasi dan ini sudah mau rampung prosesnya, revenue stabil dan efisiensi jalan," kata Anindya dalam video conference, Senin (30/3/2020).
Laba bersih ini disumbang dari pendapatan perusahaan tahun lalu yang senilai Rp 3,23 triliun, turun tipis dari posisi Rp 3,34 triliun atau sebesar 3,11%. Penurunan ini utamanya terjadi karena 2019 merupakan masa transisi pemerintahan sehingga banyak proyek-proyek yang memilih untuk wait and see.
"Tapi kita stabil revenue dan net income pertama kali dalam jangka waktu panjang bisa profit signifikan," imbuh dia.
BNBR telah melakukan restrukturisasi utang dari posisi Rp 350 miliar menjadi senilai Rp 175 miliar di tahun lalu.
Sementara itu, tahun ini perusahaan tengah dalam proses untuk melakukan restrukturisasi utangnya yang akan jatuh tempo kurang lebih senilai Rp 1,8 triliun.
Direktur Keuangan Bakrie & Brothers Amri A. Putro mengatakan jumlah utang jatuh tempo tersebut berasal dari dua kreditor. Saat ini perusahaan tengah pembicaraan untuk restrukturisasi dua pinjaman ini.
"Nantinya utang ini sistemnya akan menjadi debt to equity conversion," terang dia di kesempatan yang sama.
Berdasarkan data laporan keuangan perseroan, BNBR tercatat terakhir kali membukukan keuntungan pada 2014. Dalam laporan keuangan 2014, perseroan tercatat membukukan laba bersih Rp 149,53 miliar.
Pada tahun 2015 hingga 2018 laporan keuangan BNBR tercatat menyajikan kinerja negatif. Pada 2015 rugi Rp 1,72 triliun, lalu pada 2016 merugi Rp 3,66 triliun dan 2017 rugi Rp 1,2 triliun.
(hps/hps) Next Article Bakrie & Brothers Masih Fokus Restrukturisasi Utang
Most Popular