Dolar Australia Dekati Rp 10.000, Gara-gara RI Mau Lockdown?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2020 11:12
Hingga hari ini, dolar Australia sudah menguat dalam 8 hari beruntun, dengan total persentase penguatan 13,69%.
Ilustrasi Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (30/3/2020), mendekati lagi level Rp 10.000/US$. Kembali memburuknya sentimen pelaku pasar membuat rupiah tertekan lagi.

Pada pukul 10:36 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.972,63, dolar Australia menguat 0,47%. Sebelumnya di awal perdagangan mata uang Negeri Kanguru ini sempat menyentuh Rp 9.988,88. Kali terakhir dolar Australia berada di level Rp 10.000/AU$ pada 10 Juni 2019.

Hingga hari ini, dolar Australia sudah menguat dalam 8 hari beruntun, dengan total persentase penguatan 13,69%.

Memburuknya sentimen pelaku pasar akibat penyebaran virus corona (COVID-19) yang semakin mengganas membuat aset-aset berisiko kembali dihindari. Hal tersebut tercermin dari merosotnya pasar saham Asia hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles lagi 5,01% dan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dihentikan sementara selama 30 menit (trading halt) sejak pukul 10:20 WIB.

Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini lebih dari 170 negara terpapar COVID-19, dan menjangkiti lebih dari 721.000 orang, dengan nyaris 34.000 orang meninggal dunia, dan lebih dari 151.000 dinyatakan sembuh. 


AS kini menjadi episentrum COVID-19, jumlah kasusnya mencapai 142.328 orang, mengalahkan Italia 97.689 orang dan China 82.133 orang.

Di Australia jumlah kasus COVID-19 mencapai 3.984 orang, dengan 16 orang meninggal, dan 244 orang dinyatakan sembuh. Sementara di Indonesia hingga minggu kemarin sudah ada 1.285 kasus positif COVID-19, tetapi jumlah korban meninggal mencapai 114 orang, jauh lebih banyak dibandingkan Australia. Jumlah korban yang sembuh di RI sebanyak 64 orang.

Kabar terbaru menyebutkan pemerintah Indonesia berencana membatasi akses ke Jabodetabek alias lockdown. Kendaraan pribadi dan angkutan orang dilarang masuk, sementara angkutan logistik masih diperbolehkan.

"(Kendaraan) pribadi juga termasuk. Pokoknya angkutan oranglah. Angkutan barang enggak (berlaku). Logistik tidak," ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia, Minggu (29/3/20).

Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalan dari dan menuju Jabodetabek. Untuk penutupan ruas jalan, secara teknis, besar kemungkinan akan dilakukan blokade di sejumlah titik.

"Ya kemungkinan begitu (diblokade)," ujarnya

Yani juga menjelaskan bahwa secara lengkap, langkah ini masih menunggu hasil rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Ratas itu dijadwalkan berlangsung hari ini.

Pasar bereaksi negatif akan kemungkinan adanya karantina tersebut, dan rupiah kembali tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular