Lockdown Global Bikin Bursa Asia Betah di Zona Merah

Haryanto, CNBC Indonesia
30 March 2020 10:09
Bursa Asia pada perdagangan pagi ini Senin (30/3/2020) tergelincir ke wilayah negatif karena kekhawatiran yang meningkat setelah penutupan global (lockdown)
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada perdagangan pagi ini Senin (30/3/2020) tergelincir ke zona merah karena kekhawatiran penutupan global (lockdown) dapat berlangsung selama berbulan-bulan dan merusak ekonomi hingga ke dalam jurang resesi.

Di Jepang, Nikkei 225 turun 3,84% karena saham kelas berat Softbank Group turun 7,74% sementara indeks Topix turun 4,37%. Beradasarkan pencatatan pukul 09:30 WIB, indeks Kospi Korea Selatan turun 2,14% pada 1.681,04 sementara komposit Shanghai  melemah 1,51% menjadi 2.730,42 sedangkan Hang Seng Hong Kong anjlok 1,81% ke 23.058,86.

Di wilayah Asia lainnya, pasar saham Australia justru bergerak naik pada hari Senin meskipun isyarat lemah dari Wall Street pada sesi Jumat karena investor melihat ke depan untuk pengumuman langkah-langkah stimulus pemerintah Negeri Kangguuru yang lebih untuk mendukung ekonomi Australia di tengah pandemi COVID-19. Indeks acuan S&P/ASX 200 naik 53,60 poin atau 2,55% menjadi 4.951,3, setelah naik ke posisi tertinggi di 4,934.60 sebelumnya.

 

 

Pasar telah bergejolak dalam beberapa pekan terakhir, melihat gerakan tajam di kedua arah karena otoritas di seluruh dunia mengumumkan sejumlah mega stimulus untuk membendung dampak ekonomi dari virus corona. Wabah global virus corona telah menginfeksi lebih dari 720.000 di seluruh dunia dan merenggut setidaknya 33.925 jiwa, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

 

Sementara itu, seorang ekonom JPMorgan mengatakan bahwa "Kami terus menandai perkiraan PDB global karena penilaian kami terhadap jangkauan pandemi global dan kerusakan yang terkait dengan kebijakan penahanan yang diperlukan telah meningkat," kata Bruce Kasman. JPMorgan sekarang memperkirakan PDB global bisa jatuh pada tingkat tahunan 10,5% pada semester pertama tahun ini, seperti dilansir Reuters.

Sementara dari bursa saham Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 915,39 poin, atau 4,1%, menjadi 21.636,78. Sementara S&P 500 melemah 3,4% ke 2.541,47, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 3,7% pada 7.502,38. Saham Boeing turun 10,3% untuk memimpin Dow Jones lebih rendah, sedangkan saham Chevron dan Disney masing-masing turun lebih dari 8%.

Sentimen kembali terpukul karena investor beralih fokus pada penyebaran wabah virus corona. Amerika Serikat (AS) kini menjadi negara episentrum penyebaran wabah COVID-19. Pada catatan terakhir dari situs Worldometers, AS menambahkan 9.461 kasus baru menjadi 133.039 orang, dengan jumlah kematian 2.362 jiwa dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 4.378 orang.

Di pagi hari ini futures Wall Street kembali mecatatkan penurunan, pukul 07:15 WIB indeks Dow Jones futures turun 1% pada 21.212, S&P 500 melemah 1,1% menjadi 2.497 sedangkan Nasadq 100  turun 1% ke 7.489.

 

[Gambas:Video CNBC]



 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/hps) Next Article May Day, May Day! Bursa Saham Jepang & Australia Jatuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular