
Plaza Indonesia Tutup Sementara, Labanya Gimana di 2019?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Perbelanjaan Plaza Indonesia memutuskan untuk menutup sementara waktu operasional mal tersebut. Salah satu mal bergengsi di ibu kota itu akan tutup pada 25 Maret 2020 hingga 3 April 2020. Keputusan ini diambil guna mengantisipasi masih adanya pandemi COVID-19 di Jakarta.
Analra Stella Kohdong General Manager Tenant Comm, Relations, Customer Service & SQA PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) mengatakan bahwa kesehatan dan keamanan area kompleks, para penyewa (tenant) dan staf, komunitas dan pelanggan adalah prioritas utama perusahaan.
"kami sepenuhnya mendukung upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) dan anjuran bagi karyawan untuk tinggal di rumah (yang mencakup staf penyewa toko)," tulis surat edaran perusahaan dikutip CNBC Indonesia.
Lantas bagaimana kinerja Plaza Indonesia sepanjang tahun lalu?
Berdasarkan laporan keuangan 2019 yang dipublikasikan PLIN pada Senin ini (30/3/), perusahaan yang dipimpin oleh Rosano Barrack ini mencatatkan laba bersih mencapai Rp 532,69 miliar, turun 3,71% dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 553,26 miliar.
Pendapatan naik tipis menjadi 2,77% menjadi Rp 1,48 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 1,44 triliun, sementara beban pokok juga naik menjadi Rp 426,60 miliar dari tahun 2018 yakni Rp 418,01 miliar.
Pendapatan terbesar berasal dari bisnis pusat perbelanjaan Rp 685,67 miliar dari sebelumnya Rp 676,22 miliar, sementara sisanya dari bisnis hotel, perkantoran dan apartemen.
Sebagai informasi, per Desember 2019, pemegang saham terbesar PLIN adalah PT Plaza Indonesia Investama sebesar 95,37%, sisanya investor publik 4,23%. Sebanyak 10% saham Plaza Indonesia Investama dipegang oleh DIRE Simas Plaza Indonesia, sementara 80% DIRE ini milik PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 38,83%, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) 35,31%, dan Rosano Barrack 5,95%.
"Penurunan laba tahun berjalan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan EBITDA [laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi] yang dikompensasi dengan rugi tahun berjalan dari operasi yang dihentikan," tulis manajemen PLIN.
Mengacu data BEI, saham PLIN masih stagnan di level Rp 2.900/saham. Dalam sepekan terakhir, saham PLIN minus 2,68% dan year to date minus 12,12%.
(tas/hps) Next Article Usai Dijual Mertua Syahrini, Plaza Indonesia Mau Rights Issue
