Analisis Teknikal

Ada Harapan IHSG Menguat, tapi Pagi Ini Bursa Asia Merah

Haryanto, CNBC Indonesia
26 March 2020 08:10
Pada penutupan perdagangan Selasa (24/3/2020) IHSG kembali tertekan, turun 1,31% ke level 3.989,52 dengan rentang harga tertinggi 4.123,56 dan terendah 3.911,72
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan Selasa (24/3/2020) saham IHSG kembali tertekan, turun 1,31% ke level 3.989,52 dengan rentang harga tertinggi 4.123,56 dan terendah 3.911,72, karena sentimen yang memburuk akibat lonjakan wabah virus corona.

Walaupun stimulus sudah dipersiapkan sejumlah negar. Namun investor masih tampak ragu terhadap kemampuan Indonesia dalam menangani wabah ini. Hal ini terlihat dari bursa saham tanah air yang terus berada dalam tekanan.

Sejak awal tahun IHSG belum pernah mencatatkan kinerja yang baik. Apalagi setelah kasus COVID-19 masuk ke Indonesia dan WHO resmi mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi, bursa saham tanah air makin tertekan hebat.

Perdagangan hari Rabu (25/3/2020) bursa saham Tanah Air ditutup untuk libur Hari Raya Nyepi, namun bursa saham Wall Street dan bursa saham Asia lainnya masih diperdagangkan. Berdasarkan perdagangan kemarin saham Wall Street kembali mencatatkan kenaikan, Indeks Dow Jones naik lebih dari 2% atau 495,64 poin menjadi 21.200,55 pada hari Rabu. S&P 500 naik 1,1% dan ditutup menjadi 2.475,56. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 0,5% ke 7.384,30.

 

Mayoritas bursa saham utama di kawasan Asia menguat, mengikuti kabar positif tidak adanya pasien baru covid-19 di China dan disahkannya stimulus untuk menekan efek wabah tersebut di Amerika Serikat (AS).

Menurut data Refinitiv, Indeks Nikkei Jepang tercatat menguat 8%, Strait Times Singapore melonjak 6,1%, Kospi Korea Selatan naik 5,9%, Hang Seng di Hong Kong naik 3,8%, indeks Shanghai China menguat 2,2% dan indeks KLSI Malaysia bertambah 2,6%.

Namun pagi ini, bursa saham Asia tampaknya kembali mengalami tekanan karena perkembangan terakhir dari virus corona yang membuat lebih dari 3 miliar penduduk dunia lockdown. Indeks Nikkei di Bursa Saham Jepang pagi ini tekoreksi lebih dari 4%, lalu bursa saham Singapura yang baru buka terkoreksi lebih dari 1%.

Sementara itu, pagi ini futures Wall Street kembali membukukan penguatan, pukul 07:35 WIB indeks Dow Jones futures naik 1,09% pada 21.256, S&P 500 menguat 0,76% menjadi 2.285,5 sedangkan Nasadq 100 naik 0,65% ke 7.516,25.

Secara fundamental, pada perdagangan pagi ini Kamis (26/3/2020) bursa saham Wall Street futures (kontrak berjangka) kemungkinan menjadi pemicu  bangkitnya IHSG untuk bisa melenggang ke zona hijau, mengikuti rekan-rekannya di wilayah Asia.

 

Sentimen Positif Bursa Saham Global, IHSG Mencoba MengikutiFoto: Revinitif

 

Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area resistance dan support, bergerak terbatas (sideway). Perlu melewati salah satu level resistance maupun support. Tahanan atas atau resistance berada di 4.070 dan berlanjut ke area 4.200. Sementara tahanan bawah atau support berada di 3.865 hingga area 3.790.

Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat untuk mencoba bergerak ke atas, tersirat dari garis CCI yang mencoba menembus batas pivot dari CCI.

Secara keseluruhan, dari fundamental yang cukup positif atas penanganan wabah virus corona di kombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus batas pivot CCI. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk rebound dan menyambut sentimen positif dari bursa saham Wall Street dan saham Asia.

Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan lebih lanjut.

 

[Gambas:Video CNBC]



TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular