Analisis Teknikal

Loyo di Sesi I, IHSG Coba Bangkit Lagi pada Sesi II

Haryanto, CNBC Indonesia
24 March 2020 13:09
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I ditutup (-0,95%) ke level 3.951,48, karena tekanan jual investor masih cukup signifikan.
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I ditutup (-0,95%) ke level 3.951,48, karena tekanan jual investor masih cukup signifikan di tengah wabah virus corona (COVID-19).

Berdasarkan data BEI, pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 4,74 triliun dengan jual bersih asing (net sell) sebesar Rp 383,45 miliar.

Saham-saham yang menjadi pemicu koreksi IHSG diantaranya saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) (-6,99), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-6,94%), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (-6,92%), PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) (-6,82%), sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) (-6,78).

Sebelumnya IHSG sempat menguat 3,36% pada 4.123,56 seiring rebound Wall Street Futures dan juga bursa saham Asia setelah serangkai stimulus dari The Federal Reserve (The Fed) yang menyatakan akan meningkatkan bantuan untuk ekonomi Amerika. The Fed akan akan memberikan pinjaman kembali ke sektor bisnis dan membeli sejumlah utang pemerintah yang tidak terbatas.



Bank sentral mengisyaratkan akan melakukan apa saja memberikan pinjaman kepada usaha besar dan kecil dan membeli utang pemerintah dalam jumlah tak terbatas untuk membantu ekonomi Amerika berpacu dengan waktu dari serangan pandemi COVID-19 yang semakin meluas.

Sentimen positif rupanya belum membuahkan hasil yang signifikan terhadap kinerja bursa saham Tanah Air, yang justru ditutup ke zona merah pada perdagangan sesi I.

Mencermati fakta tersebut, dengan kenaikan bursa saham Wall Street dan bursa saham Asia, pada sesi II IHSG diprediksi masih mencoba bangkit kembali.  

 

Sesi II, IHSG Mencoba Untuk Bangkit LagiFoto: Revinitif

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area resistance dan support, masih sedikit tertekan. Mencoba melewati tahanan bawah atau support 3.875 dan berlanjut ke area 3.665. Sementara tahanan atas atau resistance berada di 4.075 hingga area 4.200.

Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat menurun, tersirat dari garis CCI yang bergerak ke bawah.

Secara keseluruhan, dari fundamental yang cukup positif atas stimulus di kombinasikan dengan teknikal yang sedikit terkoreksi. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk koreksi sedikit, untuk kemudian rebound menyambut sentimen positif dari bursa saham Wall Street dan saham Asia.

Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan lebih lanjut.

 



TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular