
Dolar Singapura Turun dari Rekor Terkuat, Kini Rp 11.290/SG$
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 March 2020 09:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukarn dolar Singapura akhirnya melemah melawan rupiah pada perdagangan Selasa (24/3/2020) setelah Senin kemarin mencapai rekor terkuat sepanjang sejarah.
Pada pukul 9:20 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 11.291,1, dolar Singapura melemah 0,37% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Senin kemarin, Mata Uang Negeri Merlion ini melesat lebih dari 4% hingga ke Rp 11.407,78/SG$ yang merupakan level terkuat sepanjang sejarah.
Sejak mencapai level terlemah lebih dari 2 tahun Rp 9.773,15/SG$ pada 20 Februari lalu, kurs dolar Singapura terus melesat naik hingga mencetak rekor tertinggi kamarin. Total pengutan sejak mencapai level terendah hingga rekor kemarin lebih dari 17%. Penguatan yang tajam dalam waktu satu bulan.
Pandemi virus corona atau COVID-19 menjadi pemicu buruknya kinerja rupiah. Kecemasan akan terjadinya resesi global memicu capital outflow dari RI akibat aksi jual di pasar saham dan obligasi.
Berdasarkan data dari RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih secara year to date (YTD) hingga hari ini sebesar Rp 10,22 triliun di all market.
Sementara di pasar obligasi, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang tahun ini hingga 18 Maret, terjadi capital outflow sebesar Rp 86,49 triliun.
Sementara pada hari ini, pasar keuangan RI mulai membaik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau, sementara dari pasar obligasi, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun masih stagnan di 8,245%. Stabilnya pasar keuangan RI hari ini membuat rupiah mampu menguat melawan dolar Singapura.
Kasus COVID-19 di Indonesia hingga saat ini sudah ada 579 kasus, dengan 49 orang meninggal dan 29 orang dilaporkan sembuh. Angka tersebut diprediksi masih akan bertambah, bahkan cukup signifikan mengingat pemerintah akan melakukan rapid test.
Sementara itu Singapura yang beberapa pekan terakhir mampu menekan penyebaran COVID-19, kini kembali mengalami lonjakan akibat kasus impor, atau menyebar dari orang yang datang dari luar negeri.
Hingga saat ini di Singapura ada 509 kasus positif bertambah dibandingkan Senin kemarin 455 kasus dengan 2 orang meninggal dunia dan 152 dinyatakan sembuh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada pukul 9:20 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 11.291,1, dolar Singapura melemah 0,37% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Senin kemarin, Mata Uang Negeri Merlion ini melesat lebih dari 4% hingga ke Rp 11.407,78/SG$ yang merupakan level terkuat sepanjang sejarah.
Sejak mencapai level terlemah lebih dari 2 tahun Rp 9.773,15/SG$ pada 20 Februari lalu, kurs dolar Singapura terus melesat naik hingga mencetak rekor tertinggi kamarin. Total pengutan sejak mencapai level terendah hingga rekor kemarin lebih dari 17%. Penguatan yang tajam dalam waktu satu bulan.
Berdasarkan data dari RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih secara year to date (YTD) hingga hari ini sebesar Rp 10,22 triliun di all market.
Sementara di pasar obligasi, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang tahun ini hingga 18 Maret, terjadi capital outflow sebesar Rp 86,49 triliun.
Sementara pada hari ini, pasar keuangan RI mulai membaik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau, sementara dari pasar obligasi, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun masih stagnan di 8,245%. Stabilnya pasar keuangan RI hari ini membuat rupiah mampu menguat melawan dolar Singapura.
Kasus COVID-19 di Indonesia hingga saat ini sudah ada 579 kasus, dengan 49 orang meninggal dan 29 orang dilaporkan sembuh. Angka tersebut diprediksi masih akan bertambah, bahkan cukup signifikan mengingat pemerintah akan melakukan rapid test.
Sementara itu Singapura yang beberapa pekan terakhir mampu menekan penyebaran COVID-19, kini kembali mengalami lonjakan akibat kasus impor, atau menyebar dari orang yang datang dari luar negeri.
Hingga saat ini di Singapura ada 509 kasus positif bertambah dibandingkan Senin kemarin 455 kasus dengan 2 orang meninggal dunia dan 152 dinyatakan sembuh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular