Balas Dendam? Bursa Saham Asia Mantap di Jalur Hijau

Haryanto, CNBC Indonesia
24 March 2020 09:49
Bursa saham Asia pada perdagangan Selasa (24/3/3030) melaju ke zona hijau setelah intervensi Trump dalam pasar mata uang.
Foto: REUTERS/Thomas Peter

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pada perdagangan Selasa (24/3/3030) melaju ke zona hijau merespons perdagangan kontrak berjangka (futures) Wall Street yang dibuka naik setelah intervensi Trump dalam pasar mata uang. Penguatan bursa saham Asia ini seoalah-olah mengkompensasi koreksi yang terjadi dalam beberapa hari belakangan.

Bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan program pembelian aset terbuka pada hari Senin. Bank sentral mengatakan program tersebut akan berjalan dalam "jumlah yang diperlukan untuk mendukung kelancaran fungsi pasar dan transmisi kebijakan moneter yang efektif ke kondisi keuangan dan ekonomi yang lebih luas." seperti kutipan dari CNBC Internasional.

Bursa saham Asia merespon positif dari kebijakan pemerintahan Trump tersebut dan mendorong mayoritas bursa saham kawasan Asia melenggang ke wilayah positif.



Berdasarkan pencatat pada pukul 09:15 saham Jepang memimpin kenaikan di antara pasar utama Asia karena Nikkei 225 melonjak 5,56% menjadi 17.827,43. Saham kelas berat indeks Jepang Fast Retailing dan Softbank Group masing-masing melonjak 6,38% dan 18,14%Di Korea Selatan, Kospi juga naik 5,56% pada 1.564,84, indeks Hang Seng Hong Kong juga melonjak 3,74% ke 22.507,6, dengan saham raksasa teknologi China Tencent melonjak lebih dari 5%.

Saham China Daratan juga mengalami kenaikan, dengan komposit Shanghai naik 2,08% menjadi 2.715,52 sedangkan komposit Shenzhen bertambah 1,678%. Sementara itu, saham di Australia naik, dengan S&P/ASX 200 naik sekitar 3,3% pada 4.694,8.

 

 

Naiknya saham-saham di Asia pada perdagangan Selasa pagi tak lain juga didorong oleh agresifnya pemerintah setempat dan bank sentral melalui peningkatan stimulus untuk memerangi wabah global virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi yang semakin melambat bahkan stagnan.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular