Medco Energi Tender Offer Obligasi Rp 6 T di AS, Ini Hasilnya

tahir saleh, CNBC Indonesia
23 March 2020 16:39
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), melalui anak usahanya Medco Strait Services Pte Ltd, menyelesaikan penawaran tender.
Foto: Arifin Panigoro (detikcom/Ardan Adhi Chandra)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), melalui anak usahanya Medco Strait Services Pte Ltd, menyelesaikan penawaran tender (tender offer) untuk membeli senior notes atau obligasi global senilai US$ 400 juta atau setara dengan Rp 6 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) yang jatuh tempo pada 2022.

Periode tender offer surat utang global dengan kupon 8,50% tersebut berlangsung sejak 16 Maret 2020 hingga 20 Maret 2020 waktu New York, Amerika Serikat. Surat utang ini dijamin 
oleh Medco Energi (sebagai penjamin induk) dan beberapa anak perusahaannya.

Dalam tender offer ini, Medco menunjuk Morgan Stanley Asia (Singapore) dan Standard Chartered Bank Ltd sebagai joint dealer manager. Selain itu, Medco juga mempercayakan agen tender kepada Morrow Sodali Ltd.


Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ini (23/3/2020), disebutkan bahwa pemegang senior notes yang memenuhi syarat akan menerima harga pembelian sebesar US$ 1.000 untuk setiap US$ 1.000 pokok notes saat ditenderkan.

Bila tender offer ini berjalan dengan baik, maka Medco akan melakukan pembayaran kepada para pemegang obligasi itu pada 25 Maret 2020. Dana pembelian kembali surat utang tersebut berasal dari hasil penerbitan senior notes senilai US$ 650 juta yang diterbitkan Medco pada Januari lalu.

Hasil penawaran
Berdasarkan keterangan Medco pada Senin ini, Morrow Sodali Limited, sebagai agen penawaran dan informasi, menyatakan bahwa para pemegang obligasi dengan keseluruhan jumlah pokok sebesar US$ 337.407.000 atas Surat Utang tersebut telah sah ditawarkan, dan tidak ada penarikan atas Surat Utang mereka pada saat atau sebelum Batas Waktu Jatuh Tempo berdasarkan Penawaran Tender.

"Hasilnya, tidak ada penarikan atas Surat Utang mereka pada saat atau sebelum Batas Waktu Jatuh Tempo berdasarkan Penawaran Tender, sebagai tambahan terhadap jumlah pokok lebih lanjut sebesar US$ 2.450.000 yang telah diinstruksikan berdasarkan prosedur pengiriman yang dijamin sebagaimana dijelaskan dalam Penawaran Pembelian," tulis pengumuman Medco.


"Pengiriman atas Surat Utang (dalam bentuk book-entry) untuk Pemberitahuan atas Pengiriman Yang Dijamin harus dibuat pada pukul 17.00 Waktu New York City, pada tanggal 24 Maret 2020," tulis Medco lagi.

Adapun Medco memperkirakan tanggal penyelesaian untuk penawaran tender adalah 25 Maret 2020, sedangkan untuk tanggal penyelesaian pengiriman yang dijamin adalah 27 Maret 2020.

Sebelumnya, Medco melalui anak usahanya Medco Bell Pte. Ltd, yang berbasis di Singapura, menerbitkan obligasi dengan denominasi dolar sebesar US$ 650 juta atau setara dengan Rp 8,84 triliun dan ternyata obligasi tersebut kelebihan permintaan hingga US$ 4 miliar atau Rp 54 triliun.

"Obligasi kami, saya kira saya sangat senang sekali, dengan obligasi ini karena kita
oversubscribed [kelebihan permintaan] sebanyak 6 kali lipat, kita terbitkan US$ 650 juta, order masuk US$ 4 miliar," kata Hilmi Panigoro, Direktur Utama Medco Energi Internasional dalam dialog dengan CNBC Indonesia, Selasa (4/2/2020).

Obligasi dolar tersebut menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 6,375% per tahun, lebih rendah ketimbang obligasi-obligasi Medco sebelumnya dengan bunga tinggi.

Dana 
obligasi yang dihasilkan yakni US$ 621,60 juta (setelah dikurangi untuk pembayaran interest reserve account) akan disetorkan ke dalam rekening escrow, dan selanjutnya dipinjamkan oleh penerbit (Medco Bell) kepada Medco Energi. 


Sementara, dari jumlah itu sebesar US$ 400 juta akan dipakai untuk pembayaran (melalui tender, pembayaran kembali dan pembelian lainnya) dan pembatalan atas surat utang 2022 pada saat atau sebelum jatuh tempo yang memiliki tingkat bunga 8,50% atau obligasi global yang dilakukan tender offer tersebut.


[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article Singapura Krisis Listrik, Konsorsium Medco & Salim Siap Pasok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular