Hati-hati, Rupiah Berisiko Menuju Rp 17.000/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 March 2020 14:27
Analisis Teknikal
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Secara teknikal, tekanan rupiah semakin besar setelah menembus ke atas Rp 15.265/US$ yang merupakan resisten (tahanan atas) yang kuat.

Menggunakan indikator Fibonacci Retracement (garis merah), dengan menarik garis dari 11 Oktober 2019 di Rp 15.265/US$ hingga 24 Januari 2020 Rp 13.565/US$. 

Mata uang Tanah Air ini menjebol level Rp 15.265/US$ yang merupakan Fib. Retracement 100% pada Kamis (19/3/2020). Setelahnya rupiah terus mengalami pelemahan. 

Dengan dijebolnya Fib. Retracement 100%, dan melihat tingginya volatilitas belakangan ini, rupiah berisiko mencapai rekor terlemah sepanjang masa Rp 16.800/US$ dalam beberapa hari ke depan. 

Aksi Jual Terus Terjadi, Rupiah Berisiko Lewati Rp 16.800/US$Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Sumber: Refinitiv

Apalagi jika pada perdagangan hari ini berakhir di atas level Rp 16.200/US$ yang merupakan level tertinggi intraday 18 Juni 1998. 

Rekor terlemah Rp 16.800/US$ sebelumnya dicapai pada 17 Juni 1998, dan jika berhasil dilewati, maka panduan menentukan resisten sudah tidak ada lagi, rupiah berisiko melemah ke Rp 17.000/US$ yang menjadi level psikologis. 

Sementara, jika di akhir perdagangan nanti rupiah berada di bawah 16.200/US$, melihat indikator stochastic yang jenuh beli (overbought), rupiah memiliki peluang berpeluang menguat Rp 16.000 hingga Rp 15.900/US$. 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah jenuh beli, maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun. Dalam hal ini, dolar AS berpeluang melemah mengingat simbol perdagangan jika melawan rupiah adalah USD/IDR.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular