Analisis Teknikal

Sesi II, Waspada Tekanan ke IHGS Masih Berlanjut

Haryanto, CNBC Indonesia
23 March 2020 13:32
IHSG pada sesi I ditutup (-3,81%) ke level 4.035,34, terpicu masifnya aksi jual investor karena wabah virus corona semakin menjamur.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I ditutup terkoreksi 3,81% ke level 4.035,34, karena aksi jual investor merespons wabah virus corona.

Berdasarkan data BEI, pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 2,73 triliun dengan jual bersih asing (net sell) sebesar Rp 7,13 miliar.

Saham-saham yang menjadi pemicu koreksi IHSG diantaranya saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) (-6,97), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (-6,96%), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) (-6,95%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) (-6,94%), sedangkan PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) (-6,92).

Penurunan IHSG senada dengan perdagangan di bursa saham Asia yang mengalami depresiasi ke zona merah mengikuti bursa saham Wall Street.

Saham-saham di Asia Pasifik mengalami penurunan signifikan dalam perdagangan Senin pagi karena kekhawatiran dampak ekonomi dari wabah global virus corona terus membebani sentimen investor.

Bursa saham Korea Selatan adalah salah satu yang paling merugi di antara pasar regional utama, dengan Kospi jatuh 5,38%. Di Australia, S & P/ASX 200 turun 5,62%, indeks Straits Times Singapore (STI) turun 7,46%, indeks Hang Seng melemah 4,25%, Shanghai Composite Index (SSEC) ambles 2,37%.

Selain itu, angka futures indeks saham di Wall Street juga bergguguran. Ini membuat IHSG pada sesi II masih akan mengalami tekanan.

 

Foto: Revinitif

 

Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area resistance dan support, masih mencoba bergerak ke atas. Mencoba melewati tahanan atas atau resistance 4.200 dan berlanjut ke area 4.298. Sementara tahanan bawah atau support berada di 3.930 hingga area 3.830.

Dari indikator stochastic yang digunakan untuk memberikan sinyal beli dan sinyal jual dengan menggunakan dua buah perpotongan garis sinyal memberi sedikit dukungan teknikal untuk bergerak ke atas.

Secara keseluruhan, dari fundamental yang masih negatif atas wabah virus corona di kombinasikan dengan teknikal yang sedikit memberikan dukungan untuk rebound. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk turun karena sentimen pasar yang lebih mendominasi.

Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan lebih lanjut.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular