
Pendapatan Turun, Laba Bersih Waskita Anjlok 76% di 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sepanjang 2019 terjun bebas menjadi hanya senilai Rp 938,14 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 3,96 triliun. Nilai tersebut ambrol 76,32% secara year on year (YoY) dari periode yang sama tahun 2018.
Nilai laba per saham juga turun tajam menjadi Rp 69,11 dari sebelumnya yang senilai Rp 291,95.
Dalam laporan keuangan yang dirilis perusahaan, turunnya laba bersih ini salah satunya disebabkan karena pendapatan yang turun 35,66% YoY menjadi Rp 31,38 triliun di akhir Desember 2019 dari Rp 48,78 triliun periode yang sama tahun sebelumnya.
Induk usaha PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) juga mengalami kerugian dari selisih nilai kurs yang nilainya mencapai Rp 12,55 miliar.
Membengkaknya nilai beban keuangan juga menjadi salah satu penyebabnya, pos ini nilainya naik menjadi Rp 3,62 triliun dari sebelumnya Rp 2,45 triliun.
Selain itu, juga terjadi kerugian bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang nilainya mencapai Rp 290,28 miliar.
Adapun hingga akhir tahun lalu total aset perusahaan mencapai Rp 122,58 triliun, turun dari Rp 124,39 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 49,03 triliun, yang juga merosot dari Rp 66,98 triliun serta aset tak lancar Rp 73,55 triliun.
Nilai liabilitas naik tipis menjadi Rp 29,11 triliun dari Rp 28,88 triliun. Liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 45,02 triliun dari Rp 56,79 triliun namun liabilitas jangka panjang bengkak menjadi Rp 48,44 triliun dari sebelumnya Rp 38,70 triliun.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan perusahaan merealisasikan belanja modal sebesar Rp 19,4 triliun sepanjang 2019. Sebesar 79% dari total belanja modal dialokasikan untuk investasi jalan tol yang dimiliki oleh anak usaha WSKT yaitu PT Waskita Toll Road (WTR).
Tahun lalu perusahaan memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 26 Triliun dimana 34,7% berasal dari proyek pengembangan bisnis, 46,1% berasal dari proyek BUMN, dan sisanya disumbang oleh proyek pemerintah dan proyek swasta.
"Pada 18 Desember 2019, Waskita berhasil melakukan pelepasan konsesi untuk 2 ruas jalan tol yaitu Tol Solo - Ngawi dan Tol Ngawi - Kertosono melalui penandatanganan Sales & Purchase Agreement dengan investor jalan tol asal Hong Kong, Kings Key Ltd. dengan total nilai transaksi sebesar Rp2,4 Triliun," kata Haris Gunawan, dalam siaran persnya, Kamis (19/3/2020).
Sebelumnya, anak usaha Waskita, Waskita Beton Precast juga melaporkan laba bersih ambles 27% pada tahun lalu menjadi Rp 806,15 miliar, dari tahun 2018 sebesar Rp 1,10 triliun.
Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah koreksi pendapatan sepanjang tahun lalu. Pendapatan WSBP turun 7% menjadi Rp 7,47 triliun dari sebelumnya Rp 8 triliun, dengan beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 5,90 triliun dari Rp 6,15 triliun.
(tas/tas) Next Article Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Berkomitmen Perkuat Tata Kelola
