
Bursa Saham Asia Keok Lagi, IHSG Terburuk ke-3 di Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan bursa saham Asia pada Kamis (19/3/2020) ditutup di zona negatif, karena pandemi virus corona (COVID-19) membuat investor semakin khawatir ekonomi global mengalami resesi.
Meningkatnya kekhawatiran resesi, membuat investor mengabaikan berita yang datang dari Bank Sentral Eropa (ECB) dengan kucuran paket stimulus pembelian obligasi senilai 750 miliar euro guna meredam gejolak ekonomi di tengah wabah virus corona.
Sentimen negatif investor memicu penurunan saham-saham di bursa utama di Asia Pasifik. Indeks Kospi Korea Selatan memimpin kerugian di antara pasar utama di kawasan itu yang turun 8,39% pada 1.457,64. Bursa Korea sebelumnya sempat terjadi penghentian perdagangan selama 20 menit setelah Kospi turun 8%.
Sementara indeks Shanghai Composite China turun 26,63 poin (-0,98%) menjadi 2.702,13, indeks Nikkei 225 di Tokyo berakhir turun 173,72 poin (-1,04%) pada 16.552,83, sedangkan indeks Topix yang lebih luas konstituennya melawan tren dengan naik 0,97% pada 1.283,22.
Indeks Hang Seng anjlok 2,61% menjadi 21.709,13, pasar saham Australia S&P/ASX 200 turun 3.44% pada 4.782,9, sedangkan FTSE Straits Times Singapore (STI) jeblok 4.41% ke 2.318,71.
Di Filipina, usai libur dua hari, bursa saham Filipina kembali dibuka. Sekalinya dibuka langsung anjlok 12,4% dan memicu trading halt (penghentian sementara). Indeks Komposit PSE anjlok 13,34% menjadi 4.623,42.
Di tempat lain di Asia Tenggara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan turun 5,2% menjadi 4.105,42.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya mengumumkan penghentian sementara perdagangan setelah IHSG turun 5%. IHSG berkinerja terburuk ketiga setelah Filipina dan Korea Selatan. Year to date, IHSG minus 35%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/tas) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
