Bank Mandiri: BI Bisa Turunkan Bunga Acuan 25 Bps

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 March 2020 18:15
BMRI memproyeksikan Bank Indonesia masih mempunyai ruang untuk memangkas suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memproyeksikan Bank Indonesia masih mempunyai ruang untuk memangkas suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, kebijakan ini didorong oleh langkah pre-emptive yang dilakukan oleh otoritas moneter dalam mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi global akibat penyebaran virus Covid-19 dan dampaknya kepada pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.

Pandemi Covid di tanah air terus meluas. Perkembangan terbaru hingga Selasa petang ini (18/3/2020),Pemerintah mengumumkan penambahan 50 kasus baru menjadi 227 kasus positif infeksi Corona, 19 meninggal dunia dan 11 orang berhasil pulih.

"Kami melihat masih terdapat ruang untuk menurunkan suku bunga kebijakan BI 7-day reverse repo rate pada RDG Bank Indonesia besok sebanyak 25 bps menjadi 4,5%," kata Andry Asmoro, dalam keterangan pers yang diperoleh CNBC Indonesia, Rabu (18/3/2020).

Andry melanjutkan, kebijakan melonggarkan suku bunga acuan juga ditopang oleh laju inflasi masih relatif stabil dan terkendali, meskipun beberapa waktu terakhir terdapat kenaikan beberapa bahan makanan dan kebutuhan pokok seperti gula pasir dan bawang merah.

Inflasi sampai dengan bulan Februari 2020 secara tahunan tercatat sebesar 2,98%, masih dalam rentang target BI yang sebesar 2,0-4,0%. "Kami memperkirakan sepanjang tahun ini inflasi akan berada pada level 3,25%," ungkapnya.

Bank Mandiri, kata dia, juga telah mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi akibat wabah yang berasal dari Wuhan, China ini sembari terus memantau perkembangan dari dampak penyebaran Covid-19 di dalam negeri.

"Kondisi ke depan masih sangat sulit untuk diprediksi terutama terkait dengan dampak ekonomi dari penyebaran virus Covid-19 ini. Kami telah menyiapkan berbagai skenario dari dampak ekonomi penyebaran Covid-19 ini," tuturnya.

Yang pasti, bank dengan kode saham BMRI ini akan tetap menjaga stabilitas beberapa indikator, terutama kualitas aset dan likuiditas di tengah masih tingginya ketidakpastian ke depan.




[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Duh! Gegara Omicron, Kasus Covid RI Melonjak Gak Karuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular