
IHSG Mencoba Rebound Setelah Drop 1,22% di Sesi I, Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I Rabu (18/3/2020) melemah 1,22% atau 54,32 poin ke level 4.402,43. Bagaimana nasib IHSG pada perdagangan Sesi II?
Dibuka stagnan di 4.456,75, IHSG terus melemah seiring sentimen negatif pasar berlanjut. Selang beberapa jam perdagangan, IHSG mampu menyempitkan pelemahan dipicu sentimen positif yang datang dari Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan paket stimulus fiskal lanjutan senilai US$ 850 miliar hingga US$ 1 triliun.
Sementara itu, saham-saham yang banyak di jual asing sehingga mencatatkan beli bersih (net sell) adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 148,26 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 84,59 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp 11,38 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 11,33 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp 8,76 miliar.
Berdasarkan data dari RTI, nilai transaksi asing sebesar 53,07% sisanya domestik dengan total nilai Rp 4,86 triliun, sedangkan jual bersih asing (net sell) senilai Rp 147,52 miliar.
![]() |
Analisis Teknikal
IHSG mencoba rebound yang terlihat pada batang lilin yang menyempit ke atas. Sementara Boillinger Band belum mengkonfirmasi rebound karna garis batasan tahanan yang belum menyempit.
Rebound terjadi jika area resistance di 4.485 dapat dilewati hingga mencapai kisaran harga 4.560. Sementara tahanan bawah atau support lanjutan berada di 4.300 menuju 4.210.
Indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang sudah bermain di wilayah titik jenuh jual dalam sepekan terakhir belum mampu mengangkat pergerakan IHSG dan justru semakin melebar antara garis Moving Average periode 12 dengan Moving Average periode 26.
Secara keseluruhan, pelaku pasar masih menerima sentimen negatif dari pandemi COVID-19 dibandingkan melihat grafik teknikal yang sudah berada di bawah (bottom). Namun stimulus lanjutan dari The Fed yang berdampak positif pada bursa saham Asia, kemungkinan dapat diikuti IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500