
IHSG Memang Anjlok 1,22% di Sesi I, Tapi Lumayan Lah...
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 March 2020 12:46

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot pada perdagangan Rabu (18/3/2020) meski posisinya membaik di akhir perdagangan sesi I. Beberapa saat setelah pembukaan, IHSG langsung ambles 3,68% ke 4.292,801. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Oktober 2015.
Tetapi perlahan berhasil dipangkas dan mengakhiri sesi I dengan pelemahan 'hanya' 1,22%. Melihat pergerakan dalam dua perdagangan terakhir yang amblas lebih dari 4%, pelemahan 1,22% tentunya terlihat kecil. Lumayan lah...
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di perdagangan sesi I sebesar Rp 4,86 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 178,64 miliar.
Pada perdagangan sesi I, ada 2 saham yang terkena Auto Rejection Bawah (ARB) setelah ambles 7%.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Kamis (12/3/2020) lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk merubah ketentuan batas Auto Rejection bawah (ARB) menjadi 7% untuk seluruh fraksi harga. Ketentuan tersebut mulai berlaku Jumat, 13 Maret 2020.
Mengutip surat yang disampaikan OJK kepada bursa, selain menurunkan tingkat ARB dari sebelumnya 10% di pekan lalu, OJK juga memerintahkan untuk meniadakan saham-saham yang bisa diperdagangkan pada sesi pra pembukaan (pre-opening).
Selain 2 saham tersebut, ada 93 saham yang lebih merosot lebih dari 6% atau mendekati batas ARB. Beberapa saham unggulan (blue Chips) yang mendekati ARB diantaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -6,87%, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -6,85%, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -6,83%, PT Indosat Tbk (ISAT) -6,8%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,7%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) -6,73%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) -6,73%, PT Adhi Karya Tbk dan (ADHI) -6,67%.
Arah pergerakan pasar masih belum jelas, melihat pergerakan bursa Asia yang bervariasi padahal bursa saham AS (Wall Street) menguat tajam pada perdagangan Selasa.
Presiden AS, Donald Trump, yang akan menggelontorkan stimulus senilai US$ 1 triliun membuat Wall Street melesat naik. Indeks Dow Jones naik 5,2%, S&P 500 melompat 6% dan yang terakhir Nasdaq Composite terangkat 6,2%.
Sebagai kiblat bursa utama dunia, penguatan Wall Street biasanya memberikan hawa positif ke bursa lainnya. Tetapi sayangnya IHSG belum mau mampu menguat, hanya mampu memangkas pelemahan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Bangun Proyek Jokowi, Utang 4 BUMN Karya Tembus Rp 218,88 T
Tetapi perlahan berhasil dipangkas dan mengakhiri sesi I dengan pelemahan 'hanya' 1,22%. Melihat pergerakan dalam dua perdagangan terakhir yang amblas lebih dari 4%, pelemahan 1,22% tentunya terlihat kecil. Lumayan lah...
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di perdagangan sesi I sebesar Rp 4,86 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp 178,64 miliar.
Pada perdagangan sesi I, ada 2 saham yang terkena Auto Rejection Bawah (ARB) setelah ambles 7%.
Mengutip surat yang disampaikan OJK kepada bursa, selain menurunkan tingkat ARB dari sebelumnya 10% di pekan lalu, OJK juga memerintahkan untuk meniadakan saham-saham yang bisa diperdagangkan pada sesi pra pembukaan (pre-opening).
Selain 2 saham tersebut, ada 93 saham yang lebih merosot lebih dari 6% atau mendekati batas ARB. Beberapa saham unggulan (blue Chips) yang mendekati ARB diantaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -6,87%, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -6,85%, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -6,83%, PT Indosat Tbk (ISAT) -6,8%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,7%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) -6,73%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) -6,73%, PT Adhi Karya Tbk dan (ADHI) -6,67%.
Arah pergerakan pasar masih belum jelas, melihat pergerakan bursa Asia yang bervariasi padahal bursa saham AS (Wall Street) menguat tajam pada perdagangan Selasa.
Presiden AS, Donald Trump, yang akan menggelontorkan stimulus senilai US$ 1 triliun membuat Wall Street melesat naik. Indeks Dow Jones naik 5,2%, S&P 500 melompat 6% dan yang terakhir Nasdaq Composite terangkat 6,2%.
Sebagai kiblat bursa utama dunia, penguatan Wall Street biasanya memberikan hawa positif ke bursa lainnya. Tetapi sayangnya IHSG belum mau mampu menguat, hanya mampu memangkas pelemahan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Bangun Proyek Jokowi, Utang 4 BUMN Karya Tembus Rp 218,88 T
Most Popular