
Adu Kuat Corona & Stimulus Trump, Begini Arah IHSG Hari Ini
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 March 2020 08:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kepanikan pelaku pasar akibat virus Corona yang mewabah di lebih dari 150 negara dan menginfeksi 197 ribu orang, pasar saham terus mengalami tekanan, pun demikian di Indonesia.
Kepanikan ini memantik aksi jual yang begitu massif, dan tak ayal, Indeks Harga Saham Gabungan terus terkapar. Selasa kemarin (18/3/2020), IHSG terkoreksi 4,99% ke posisi 4.456,75 poin dan sempat dibekukan sementara perdagangan selama 30 menit pada pukul 15.02 WIB karena melemah 5%. Badai masih terlalu kuat.
Heaf of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memperkirakan, hari ini IHSG akan bergerak pada rentang 4.361-4.502.
Lanjar menerangkan, riset yang dipublikasikan ekonom Goldman Sachs Grup Inc. dan Morgan Stanley, terkait meluasnya penyebaran virus Corona di hampir 150 negara diperkirakan akan memukul resesi ekonomi global. Pemicunya, jatuhnya harga saham di bursa Wall Street, AS.
Morgan Stanley merevisi target perekonomian ekonomi global 2020 menjadi 2,1% year on year (YoY) atau dengan kata lain bisa diartikan, resesi global besar. Angka ini turun dari prediksi sebelumnya yang sebesar 2,3% YoY.
Turunnya prediksi ini disebabkan karena adanya peningkatan lebih lanjut dalam kasus COVID-19 dan telah mengganggu ekonomi global dan dengan cepat dan juga menyebabkan tekanan di pasar keuangan.
"Banyak negara di dunia mengalami pengetatan keuangan, termasuk Amerika dan banyak negara lainnya di dunia. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah di semua negara," tulis Morgan Stanley dalam risetnya.
Sementara itu, amunisi dari Presiden Trump dengan menyiapkan paket stimulus senilai US$ 850 miliar hingga US$ 1 triliun untuk menangkal perlambatan ekonomi akibat virus Corona menjadi katalis positif bagi pasar.
Secara rinci, paket kebijakan ini terdiri dari US$ 500 miliar - US$ 550 miliar dalam bentuk pembayaran langsung kepada masyarakat AS melalui pemotongan pajak.
Selanjutnya, US$ 200 miliar - US$ 300 miliar dalam bentuk bantuan bisnis kecil. US$ 50 miliar - US$ 100 miliar bantuan untuk bisnis maskapai dan industri.
"IHSG memiliki peluang bergerak melemah dengan potensi rebound dan diperdagangkan pada rentang 4.312 - 4.520," tulis Pilarmas.
(hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Kepanikan ini memantik aksi jual yang begitu massif, dan tak ayal, Indeks Harga Saham Gabungan terus terkapar. Selasa kemarin (18/3/2020), IHSG terkoreksi 4,99% ke posisi 4.456,75 poin dan sempat dibekukan sementara perdagangan selama 30 menit pada pukul 15.02 WIB karena melemah 5%. Badai masih terlalu kuat.
Heaf of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memperkirakan, hari ini IHSG akan bergerak pada rentang 4.361-4.502.
Morgan Stanley merevisi target perekonomian ekonomi global 2020 menjadi 2,1% year on year (YoY) atau dengan kata lain bisa diartikan, resesi global besar. Angka ini turun dari prediksi sebelumnya yang sebesar 2,3% YoY.
Turunnya prediksi ini disebabkan karena adanya peningkatan lebih lanjut dalam kasus COVID-19 dan telah mengganggu ekonomi global dan dengan cepat dan juga menyebabkan tekanan di pasar keuangan.
"Banyak negara di dunia mengalami pengetatan keuangan, termasuk Amerika dan banyak negara lainnya di dunia. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah di semua negara," tulis Morgan Stanley dalam risetnya.
Sementara itu, amunisi dari Presiden Trump dengan menyiapkan paket stimulus senilai US$ 850 miliar hingga US$ 1 triliun untuk menangkal perlambatan ekonomi akibat virus Corona menjadi katalis positif bagi pasar.
Secara rinci, paket kebijakan ini terdiri dari US$ 500 miliar - US$ 550 miliar dalam bentuk pembayaran langsung kepada masyarakat AS melalui pemotongan pajak.
Selanjutnya, US$ 200 miliar - US$ 300 miliar dalam bentuk bantuan bisnis kecil. US$ 50 miliar - US$ 100 miliar bantuan untuk bisnis maskapai dan industri.
"IHSG memiliki peluang bergerak melemah dengan potensi rebound dan diperdagangkan pada rentang 4.312 - 4.520," tulis Pilarmas.
(hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular