
IHSG Drop 3,5%, Ini 5 Saham yang Jadi Pemicunya
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
17 March 2020 09:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten-emiten berkapitalisasi besar (big cap) pada perdagangan pagi ini masih terkoreksi dalam. Dampak penyebaran virus corona atau Covid-19 masih menjadi sentimen negatif bagi investor di pasar saham domestik.
Berdasarkan data BEI, hingga pukul 09.39 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 3,5% ke level 4.526,53. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 1,5 triliun.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi paling besar pagi ini, Rp 255,35 miliar terkoreksi 6,75% hampir menyentuh auto reject bawah. Lalu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 236,9 miliar, tercatat turun 2%.
Demikian pula dengan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang terkoreksi 6,65% dengan nilai transaksi Rp 132 miliar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 118,61 miliar terkoreksi 2,86%. Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 6,2% dengan nilai transaksi Rp 87,64 miliar.
BRI dan BNI sebenarnya sudah mengumumkan melakukan buyback. BRI mengalokasikan dana sebesar Rp 3 triliun untuk buyback dan BNI mengalokasikan dana Rp 1,8 triliun. Sejauh ini, buyback masih belum bisa meredam tekanan jual pada kedua saham tersebut.
Sentimen negatif corona tampaknya masih membuat investor cemas terhadap masa depan ekonomi dunia dan Indonesia tentunya. Ada potensi resesi dan perlambatan, dampak dari terputusnya mata rantai ekonomi global.
Ini membuat bursa-bursa regional juga mengalami tekanan pagi ini. Indeks Nikkei drop 0,46%, indeks Hang Seng masih hijau naik 0,22%, indeks Shanghai drop 0,8% dan indeks Straits Times turun 0,37%.
Wall Street, tadi malam terkoreksi dalam. Wall Street mengalami hari terburuk sejak 1987 pada penutupan perdagangan Senin (16/3/2020). Kekhawatiran akan resesi mencuat di AS seiring ketidakpastian yang ditimbulkan virus corona.
Dow Jones anjlok 12,9% atau hampir 3.000 poin ke 20.188,52. Sementara S&P juga merosot hingga 12% menjadi 2.386,13 sedangkan Nasdaq juga melorot 12,3% ke 6.904,59.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Berdasarkan data BEI, hingga pukul 09.39 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 3,5% ke level 4.526,53. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 1,5 triliun.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi paling besar pagi ini, Rp 255,35 miliar terkoreksi 6,75% hampir menyentuh auto reject bawah. Lalu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 236,9 miliar, tercatat turun 2%.
Demikian pula dengan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang terkoreksi 6,65% dengan nilai transaksi Rp 132 miliar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 118,61 miliar terkoreksi 2,86%. Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 6,2% dengan nilai transaksi Rp 87,64 miliar.
BRI dan BNI sebenarnya sudah mengumumkan melakukan buyback. BRI mengalokasikan dana sebesar Rp 3 triliun untuk buyback dan BNI mengalokasikan dana Rp 1,8 triliun. Sejauh ini, buyback masih belum bisa meredam tekanan jual pada kedua saham tersebut.
Sentimen negatif corona tampaknya masih membuat investor cemas terhadap masa depan ekonomi dunia dan Indonesia tentunya. Ada potensi resesi dan perlambatan, dampak dari terputusnya mata rantai ekonomi global.
Ini membuat bursa-bursa regional juga mengalami tekanan pagi ini. Indeks Nikkei drop 0,46%, indeks Hang Seng masih hijau naik 0,22%, indeks Shanghai drop 0,8% dan indeks Straits Times turun 0,37%.
Wall Street, tadi malam terkoreksi dalam. Wall Street mengalami hari terburuk sejak 1987 pada penutupan perdagangan Senin (16/3/2020). Kekhawatiran akan resesi mencuat di AS seiring ketidakpastian yang ditimbulkan virus corona.
Dow Jones anjlok 12,9% atau hampir 3.000 poin ke 20.188,52. Sementara S&P juga merosot hingga 12% menjadi 2.386,13 sedangkan Nasdaq juga melorot 12,3% ke 6.904,59.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular