Ikuti Bursa Asia, Bursa Saham Eropa Dibuka Longsor Hingga 8%

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 March 2020 15:45
Bursa Eropa terbenam ke zona merah pada perdagangan Senin (16/3/2020), mengikuti tren yang sudah terbentuk di kawasan Asia Pasifik
Foto: Bursa Eropa (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa terbenam ke zona merah pada perdagangan Senin (16/3/2020), mengikuti tren yang sudah terbentuk di kawasan Asia Pasifik. Kecemasan seputar risiko ekonomi wabah COVID-19 meningkat setelah AS memangkas suku bunga secara drastis.

Keputusan The Federal Reserve memangkas suku bunganya mendadak justru memicu reaksi negatif pasar dengan indeks futures Dow Jones terkoreksi hingga menyentuh batas maksimum sebesar 5%. Setelah batas ini tersentuh, perdagangan pun dihentikan sementara (trading halt).

Indeks saham unggulan di kawasan tersebut yakni Stoxx 600 ambrol 8% menyusul koreksi saham-saham yang terkait dengan industri wisata dan perjalanan. Saham penerbangan seperti EasyJet bablas 27%, Air France KLM turun 17%, dan IAG (induk British Airways) anjlok 22%.

Indeks FTSE Inggris anjlok 5,5% atau 294,9 poin ke 5.071,15, indeks DAX Jerman turun 5,3% atau 489,9 poin ke 8.742,2 dan indeks CAC Prancis ambles 5,6% (232,2 poin) ke 3.886.18.

Spanyol telah mengenakan lockdown (penutupan akses keluar-masuk kota) selama 15 hari kerja, dan membatasi pergerakan 46 juta warganya. Negeri Matador ini telah mengumumkan status darurat corona, setelah jumlah korbannya tercatat menjadi yang tertinggi kedua di Eropa, mengekor Italia.

Sementara itu, Prancis dan Jerman telah menutup sebagian besar wilayahnya dan memperketat lalu-lintas perbatasan untuk mengekang penyebaran virus COVID-19. Inggris yang semula dikecualikan dari larangan kunjungan (travel ban) AS, kemarin juga sudah resmi masuk di daftar yang dilarang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular