
Anjlok 1% Lebih, Sudah Siap Lihat Rupiah di Rp 15.000/US$?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 March 2020 14:01

Secara teknikal, di bulan Januari rupiah sempat menguat lebih dari 2% setelah menembus batas bawah pola Descending Triangle di Rp 13.885/US$.Pada pekan lalu, rupiah kembali ke atas level tersebut, itu artinya tren penguatan rupiah akibat pola Descending Triangle (garis biru) sudah berakhir.
Performa rupiah langsung jeblok setelahnya hingga menyentuh level Rp 14.415/US$ pada Kamis (12/3/2020) pekan lalu.
Menggunakan indikator Fibonacci Retracement (garis merah), dengan menarik garis dari 11 Oktober 2019 di Rp 15.265/US$ hingga 24 Januari 2020 Rp 13.565/US$, level Rp 14.415/US$ merupakan Retracement 50% dan merupakan tahanan atas (resisten) yang kuat, ketika berhasil dijebol maka tekanan bagi rupiah akan semakin besar.
Mata uang garuda bahkan menembus Fib. Retracement 61,8% di Rp 14.615/US$ sehari setelahnya, sehingga pelemahan rupiah terus berlanjut.
Dalam jangka menengah, selama tertahan di atas Rp 14.615/US$ rupiah berisiko melemah menuju level psikologis Rp 15.000/US$. Jika level psikologis juga dilewati, rupiah berisiko ke Rp 15.265/US$ (Fib. Retracement 100%)
Hanya penembusan ke bawah Rp 14.615/US$ yang dapat membuka peluang rupiah kembali meraih momentum penguatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Performa rupiah langsung jeblok setelahnya hingga menyentuh level Rp 14.415/US$ pada Kamis (12/3/2020) pekan lalu.
![]() Sumber: Refinitiv |
Mata uang garuda bahkan menembus Fib. Retracement 61,8% di Rp 14.615/US$ sehari setelahnya, sehingga pelemahan rupiah terus berlanjut.
Dalam jangka menengah, selama tertahan di atas Rp 14.615/US$ rupiah berisiko melemah menuju level psikologis Rp 15.000/US$. Jika level psikologis juga dilewati, rupiah berisiko ke Rp 15.265/US$ (Fib. Retracement 100%)
Hanya penembusan ke bawah Rp 14.615/US$ yang dapat membuka peluang rupiah kembali meraih momentum penguatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular