
Fed Pangkas Bunga Jadi 0%, IHSG Potensi Rebound
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 March 2020 08:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan kembali tren penguatannya pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/3/2020).
Setelah sebelumnya, IHSG melewati pekan yang berat dan harus membekukan perdagangan sementara (trading halt) karena IHSG anjlok 5% pada 15 menit pertama perdagangan Jumat (13/3/2020) namun akhirnya berbail menguat di penghujung perdagangan.
Ada sejumlah katalis positif yang dapat dicermati pelaku pasar hari ini. PT Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, sentimen ini datang dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) menjadi 0% pada Minggu, sebagai antisipasi dampak meluasnya Corona Virus Disease (Covid-19) terhadap perekonomian global.
"Pemangkasasan ini disebabkan oleh virus Corona yang mengganggu kegiatan ekonomi di banyak negara, termasuk di AS," tulis Pilarmas, dalam riset harian, Senin (16/3/2020).
Tidak hanya itu saja, The Fed juga meluncurkan pelonggaran kuantitatif besar-besaran senilai US$ 700 miliar untuk melindungi ekonomi dan dampak yang diberikan oleh virus Corona.
Dengan katalis tersebut, Pilarmas memproyeksikan, IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.728 hingga 5.030.
Sementara itu, menurut Willliam Surya Wijaya, Direktur PT Indosurya Sekuritas, IHSG saat ini terlihat berpotensi untuk mengalami teknikal rebound di mana momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjang.
"IHSG terlihat masih memiliki potensi menguat pada hari ini, pergerakan IHSG saat ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan yang disinyalir akan berada dalam kondisi stabil pada kisaran 4.811 - 5.050," terang William.
Panin Sekuritas, dalam risetnya mengemukakan, IHSG berhasil rebound karena terimbas efek penguatan Dow Futures, hal ini menegaskan bahwa pergerakan IHSG saat ini masih sangat sensitif dengan sentimen eksternal.
"Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap bursa luar negeri pun harusnya meningkat," ungkap Panin Sekuritas.
Secara teknikal, lanjut Panin, IHSG membentuk pola hammer yang mana mengindikasikan penguatan. Namun net sell asing kemarin tidak memberikan harapan bahwa penguatan akan berjalan lama, manfaatkan untuk profit taking.
Hari ini, Panin memproyeksikan, IHSG berpotensi bergerak cenderung melemah dalam rentang 4.800 sampai 5.000.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Setelah sebelumnya, IHSG melewati pekan yang berat dan harus membekukan perdagangan sementara (trading halt) karena IHSG anjlok 5% pada 15 menit pertama perdagangan Jumat (13/3/2020) namun akhirnya berbail menguat di penghujung perdagangan.
Ada sejumlah katalis positif yang dapat dicermati pelaku pasar hari ini. PT Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, sentimen ini datang dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) menjadi 0% pada Minggu, sebagai antisipasi dampak meluasnya Corona Virus Disease (Covid-19) terhadap perekonomian global.
Tidak hanya itu saja, The Fed juga meluncurkan pelonggaran kuantitatif besar-besaran senilai US$ 700 miliar untuk melindungi ekonomi dan dampak yang diberikan oleh virus Corona.
Dengan katalis tersebut, Pilarmas memproyeksikan, IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.728 hingga 5.030.
Sementara itu, menurut Willliam Surya Wijaya, Direktur PT Indosurya Sekuritas, IHSG saat ini terlihat berpotensi untuk mengalami teknikal rebound di mana momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjang.
"IHSG terlihat masih memiliki potensi menguat pada hari ini, pergerakan IHSG saat ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan yang disinyalir akan berada dalam kondisi stabil pada kisaran 4.811 - 5.050," terang William.
Panin Sekuritas, dalam risetnya mengemukakan, IHSG berhasil rebound karena terimbas efek penguatan Dow Futures, hal ini menegaskan bahwa pergerakan IHSG saat ini masih sangat sensitif dengan sentimen eksternal.
"Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap bursa luar negeri pun harusnya meningkat," ungkap Panin Sekuritas.
Secara teknikal, lanjut Panin, IHSG membentuk pola hammer yang mana mengindikasikan penguatan. Namun net sell asing kemarin tidak memberikan harapan bahwa penguatan akan berjalan lama, manfaatkan untuk profit taking.
Hari ini, Panin memproyeksikan, IHSG berpotensi bergerak cenderung melemah dalam rentang 4.800 sampai 5.000.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular