Rupiah Menguat di Awal Pekan, Thank You Mr Powell!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 March 2020 08:05
The Fed Siap Gelontorkan Likuiditas ke Pasar
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pemangkasan suku bunga acuan sukses membuat risk appetite di pasar membuncah. Saat suku bunga di Negeri Paman Sam terus turun, maka berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS (terutama yag berpendapatan tetap seperti obligasi) menjadi kurang menarik.

Dolar AS pun kehilangan pamornya. Pada pukul 07:52 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,61%.

Ketika berinvestasi di AS tidak lagi seksi, investor tentu harus mencari 'rumah' baru. Negara-negara berkembang Asia, terutama Indonesia, masih bisa memberikan cuan yang lumayan. Masuknya arus modal ini membuat rupiah punya ruang untuk menguat.

Tidak cuma pemotongan suku bunga acuan, The Fed juga siap menempuh langkah-langkah lain untuk menjaga performa perekonomian Negeri Adidaya. Untuk menjaga stabilitas pasar, The Fed akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah AS setidaknya US$ 500 miliar dalam beberapa bulan ke depan dan meningkatkan kepemilikan di aset keuangan berbasis properti (mortage-backed securites) setidaknya US$ 200 miliar.

"Sebagai tambahan, operasi pasar diperluas terutama di pasar repo. Komite akan terus memantau seluruh perkembangan dengan saksama dan bersiap menyesuaikan kebijakan jika diperlukan," tambah keterangan tertulis The Fed.

Gelotoran likuditas dari The Fed itu tentu membuat pelaku pasar semringah. Dengan likuiditas yang berlimpah, pelaku pasar jadi berani mengambil risiko dan masuk ke pasar keuangan negara-negara berkembang Asia, termasuk Indonesia.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular