Pasar Saham Bergejolak, BEI: Belum Ada yang Batal IPO

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 March 2020 15:22
Dari awal 2020 sudah ada 18 emiten baru yang mencatatkan sahamnya dan 23 calon emiten lainnya masih mengantri.
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan dalam kondisi pasar yang tengah berfluktuasi tinggi saat ini, calon emiten berkomitmen untuk melanjutkan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dari awal 2020 sudah ada 18 emiten baru yang mencatatkan sahamnya dan 23 calon emiten lainnya masih mengantri.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan tak ada perusahaan yang menghentikan proses IPO ini kendati kondisi pasar saat ini. Baik IPO maupun instrumen keuangan lainnya seperti ETF dan obligasi masih terus berjalan.

"Dengan kondisi saat ini perusahaan masih komitmen. Harapannya dengan pricing yang ada saat ini dan penerapan auto rejection ga ada dampaknya," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/3/2020).


Seperti diketahui BEI baru saja mengeluarkan kebijakan yang mulai berlaku hari ini terkait dengan pergerakan saham saat listing perdana. Dalam kondisi pasar yang normal, gerak saham saat listing bisa naik dua kali lipat dari posisi kenaikan harga saat perdagangan biasa, bergantung pada fraksi harganya.

Namun, menanggapi kondisi market global yang berfluktuasi dalam akibat pandemi saat ini bursa akhirnya merevisi kebijakan tersebut. Sehingga untuk saham-saham yang listing perdana dalam periode ini hanya bisa mengalami kenaikan satu kali sesuai dengan fraksi harganya masing-masing.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengungkapkan meski tak bisa naik hingga dua kali lipat, seperti kondisi biasa, pergerakan saat listing dianggap masih cukup baik bagi saham emiten tersebut.

"Kan ke atas ga dibatesin, cuma ke bawah. Cuma kan jadi satu kali biar ga anomali cuma 35% untuk IPO. Itu udah cukup baik kok," kata Laksono di kesempatan yang sama.


Adapun pagi ini salah satu emiten yang mulai perdagangan sahamnya yakni PT Makmur Berkah Amanda Tbk. (AMAN) langsung mengalami auto reject atas atau naik 34,55% ke Rp 148 per saham saat pencatatan perdananya, dibuka di harga Rp 110 per saham.

Diperdagangkan dengan frekuensi 17 sebanyak kali dengan volume 1.259 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 18,63 juta.

Penjamin Emisi
PT Jasa Utama Capital Sekuritas, salah satu penjamin emisi efek mengungkapkan hingga saat ini memang belum ada calon emiten baru lagi yang menyampaikan rencananya untuk IPO. Namun calon emiten yang sudah dalam proses tak ada yang membatalkan niatnya.

Direktur Utama Jasa Utama Capital Sekuritas Deddy Suganda Widjaja mengatakan sejak awal tahun pihaknya sudah mengawal tiga IPO, tiga lainnya masih dalam proses. Diperkirakan proses IPO ini seluruhnya akan rampung di awal semester II-2020 ini.

"Mereka [calon emiten] kan sudah panggil profesi apa segala macam, ya tetap jalan, kita ngga tunda. Cuma yang baru lagi agak sedikit ya. Kan sebenarnya dari awal tahun yang mau IPO banyak cuma ditunda sedikit ya. Tapi kalau ya proses tetap jalan," kata Deddy usai pencatatan saham pagi ini.

Dia menyebutkan, para calon emiten ini masih akan menunggu hingga kondisi pasar kembali normal.

Perusahaan efek ini juga menyebutkan, pihaknya tak lagi menambah jumlah target IPO di tahun ini hingga kondisi pasar mereda. "Ya tetap enam," tandasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Ada Pigijo yang Jadi Emiten Pertama Melantai di BEI 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular