
Internasional
Korban Corona Nambah, Cathay Umumkan Rugi Besar di 2020
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 March 2020 15:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona kembali memakan 'korban'. Kali ini maskapai penerbangan asal Hong Kong, Cathay Pacific memprediksi bakal rugi besar akibat penyebaran virus corona di 2020.
"Kami memperkirakan akan mengalami kerugian besar pada paruh pertama 2020," kata ketua Patrick Healy, dikutip dari AFP, Rabu (11/3/2020).
"Menyebarnya COVID-19 sejak Januari 2020 telah menghasilkan lingkungan operasional yang menantang, dan akan berdampak buruk pada kinerja keuangan Grup dan posisi likuiditas," kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Cathay Pacific sempat mengalami kerugian pada tahun 2019 karena politik di Hong Kong. Bahkan laba turun 26%.
Maskapai penerbangan ini melaporkan laba yang dapat diatribusikan sebesar 1,7 miliar dolar Hong Kong (US$ 220 juta atau Rp 3,170 triliun) di 2019. Sebelumnya di 2019, laba mencapai US$ 2,3 miliar dolar Hong Kong.
Sebelumnya Cathay juga sudah meminta karyawannya untuk mengambil cuti selama satu bulan tanpa dibayar. Cuti itu bisa diambil dari bulan Maret hingga Juni.
Cathay Pacific memiliki total 27.000 karyawan. Karena corona perusahaan kelebihan karyawan tapi kekurangan pelanggan.
Corona membuat industri penerbangan terpukul hebat. Banyaknya wilayah yang diisolasi menyebabkan pembatalan penerbangan dari dan ke sejumlah wilayah.
Corona pertama kali menyebar di Wuhan, China. Virus ini kini menyebar 119 teritori, termasuk kapal pesiar Diamond Princess.
Dari data Worldometers pukul 15:00 WIB, jumlah kasus corona kini sebanyak 119.286. Angka kematian 4.300 dan pasien sembuh 66.582.
(sef/sef) Next Article Minta Staff Cuti Tanpa Gaji, Kini Cathay Pangkas Penerbangan
"Kami memperkirakan akan mengalami kerugian besar pada paruh pertama 2020," kata ketua Patrick Healy, dikutip dari AFP, Rabu (11/3/2020).
Sebelumnya, Cathay Pacific sempat mengalami kerugian pada tahun 2019 karena politik di Hong Kong. Bahkan laba turun 26%.
Maskapai penerbangan ini melaporkan laba yang dapat diatribusikan sebesar 1,7 miliar dolar Hong Kong (US$ 220 juta atau Rp 3,170 triliun) di 2019. Sebelumnya di 2019, laba mencapai US$ 2,3 miliar dolar Hong Kong.
Sebelumnya Cathay juga sudah meminta karyawannya untuk mengambil cuti selama satu bulan tanpa dibayar. Cuti itu bisa diambil dari bulan Maret hingga Juni.
Cathay Pacific memiliki total 27.000 karyawan. Karena corona perusahaan kelebihan karyawan tapi kekurangan pelanggan.
Corona membuat industri penerbangan terpukul hebat. Banyaknya wilayah yang diisolasi menyebabkan pembatalan penerbangan dari dan ke sejumlah wilayah.
Corona pertama kali menyebar di Wuhan, China. Virus ini kini menyebar 119 teritori, termasuk kapal pesiar Diamond Princess.
Dari data Worldometers pukul 15:00 WIB, jumlah kasus corona kini sebanyak 119.286. Angka kematian 4.300 dan pasien sembuh 66.582.
(sef/sef) Next Article Minta Staff Cuti Tanpa Gaji, Kini Cathay Pangkas Penerbangan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular