
Harga Minyak Banting Harga, RI Genjot Impor Minyak Mentah
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 March 2020 09:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia yang jatuh signifikan pada perdagangan Senin kemarin (9/3/2020) tidak selamanya berdampak negatif. Pemerintah justru ingin memanfaatkan momen ini untuk menambah impor minyak mentah (crude).
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan sebagai negara pengimpor minyak, Indonesia akan menambah impor crude di tengah turunnya harga.
"Harga minyak anjlok kita menikmati dong. Impor crude sekarang sudah berjalan kita kan rata-rata impor cuman dengan harga gini Pertamina pasti punya strategi untuk lebih mengamankan," ungkapnya di Kantor Kementrian ESDM, Senin, (9/03/2020).
Ego memperkirakan anjloknya harga minyak ini akan berdampak pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan penurunan harga minyak dunia ini dinilai tidak akan berlangsung lama.
"Sebentar aja palingan, ya berdampaklah jelas," paparnya.
Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Dia menyebut anjloknya harga minyak akan berdampak di sisi hulu dan hilir. Di sisi hulu menurutnya akan berdampak pada keekonomian, sementara di hilir akan berdampak bagus.
"Tapi di hilir ini kan bagus karena kita akan beli banyak jadinya mumpung harga masih (rendah). Kan yang lagi turun crude nanti diolahnya di kilang," ungkapnya di lokasi yang sama, Senin, (09/02/2020).
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya akan membahas dan mengkaji anjloknya harga minyak ini.
"Nanti akan kita bahas akan kita kaji. Tidak ada kira-kira (skenario). Kita akan duduk dulu koordinasi," ucapnya.
Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) merosot hampir 25% menjadi US$ 31,13 per barel pada Senin kemarin di Bursa NYMEX, setelah sebelumnya anjlok 33% menjadi US$ 27,34, level terendah sejak 12 Februari 2016, menurut Reuters.
(tas/tas) Next Article Baru Saja Naik, Harga Minyak Kok Turun Lagi?
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan sebagai negara pengimpor minyak, Indonesia akan menambah impor crude di tengah turunnya harga.
"Harga minyak anjlok kita menikmati dong. Impor crude sekarang sudah berjalan kita kan rata-rata impor cuman dengan harga gini Pertamina pasti punya strategi untuk lebih mengamankan," ungkapnya di Kantor Kementrian ESDM, Senin, (9/03/2020).
Ego memperkirakan anjloknya harga minyak ini akan berdampak pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan penurunan harga minyak dunia ini dinilai tidak akan berlangsung lama.
"Sebentar aja palingan, ya berdampaklah jelas," paparnya.
Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Dia menyebut anjloknya harga minyak akan berdampak di sisi hulu dan hilir. Di sisi hulu menurutnya akan berdampak pada keekonomian, sementara di hilir akan berdampak bagus.
"Tapi di hilir ini kan bagus karena kita akan beli banyak jadinya mumpung harga masih (rendah). Kan yang lagi turun crude nanti diolahnya di kilang," ungkapnya di lokasi yang sama, Senin, (09/02/2020).
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya akan membahas dan mengkaji anjloknya harga minyak ini.
"Nanti akan kita bahas akan kita kaji. Tidak ada kira-kira (skenario). Kita akan duduk dulu koordinasi," ucapnya.
Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) merosot hampir 25% menjadi US$ 31,13 per barel pada Senin kemarin di Bursa NYMEX, setelah sebelumnya anjlok 33% menjadi US$ 27,34, level terendah sejak 12 Februari 2016, menurut Reuters.
(tas/tas) Next Article Baru Saja Naik, Harga Minyak Kok Turun Lagi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular