Corona Makin Seram, Pre-Opening IHSG Langsung Drop 2,4%

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
09 March 2020 08:57
Koreksi yang terjadi begitu dalam, bahkan ada yang sampai 5%!
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi pra pembukaan (pre opening) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini sudah memperlihatkan tanda-tanda koreksi. Saat pembukaan pre opening IHSG terpantau sudah terkoreksi 2,44% ke level 5.364,60.

Koreksi IHSG tersebut sejalan dengan koreksi bursa-bursa utama Asia pagi ini. Koreksi yang terjadi begitu dalam, bahkan ada yang sampai 5%!

Pada Senin (9/3/2020) pukul 08: WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:




Risk appetite pelaku pasar memang sedang sangat rendah. Ini tidak lepas dari perkembangan penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan.

Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis per pukul 08:13 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia tercatat 109.965. Sementara korban meninggal adalah 3.824 orang.


Virus mematikan yang bergentayangan membuat aktivitas masyarakat terpaksa dibatasi. China memulai dengan menutup akses Kota Wuhan di Provinsi Hubei, yang merupakan asal mula kasus virus corona. Selepas itu, beberapa daerah mengalami nasib yang sama.

Tidak hanya di China, langkah serupa juga dilakukan negara lain. Pemerintah Italia sudah mengambil langkah tegas dengan menutup daerah Lombardy, dan 14 provinsi lainnya yaitu Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini, Pesaro, Urrbino, Alessandria, Asti, Novara, Vebano-Cusio-Ossola, Vercelli, Padua, Treviso, dan Venesia. Total jumlah penduduk di daerah-daerah yang ditutup itu sekira 16 juta orang.

Dampaknya tentu sangat terasa di sektor ekonomi. Pabrik-pabrik berhenti produksi karena karyawan tidak bisa bekerja, pariwisata lesu karena pelancong takut tertular virus. Oleh karena itu, pelambatan ekonomi global sudah pasti tidak bisa dihindari.

Moody's Analytics memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota G20 pada tahun ini adalah 2,1%. Melambat dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 2,4%.


Dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, tidak luput dari perlambatan ekonomi. Moody's Analytics memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada 2020 adalah 1,5%, sebelumnya diramal 1,7%. Sementara perkiraan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu direvisi ke bawah dari 5,2% menjadi 4,8%. 

(hps/tas) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular