
Waspada! Corona Semakin Ganas, IHSG Masih dalam Tekanan
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 March 2020 08:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhatian pelaku pasar masih tertuju pada meluasnya wabah virus Corona secara global yang menjadi kekhawatiran semua orang.
Sentimen negatif ini ditengarai masih akan menjadi pemberat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat karena investor mengalihkan aset mereka dari pasar saham yang sedang bergejolak.
Akhir pekan kemarin, Jumat (6/3/2020), IHSG terkoreksi sebesar 2,48% ke posisi 5.498,54. Semua sektor di IHSG melemah, sektor aneka industri memimpin pelemahan sebesar 4,96%. Sementara sektor finansial dengan kapitalisasi pasar terbesar merosot 3,06%.
Dalam riset harian PT Valbury Sekuritas, pekan ini sentimen virus Corona tetap menjadi perhatian pelaku pasar, karena menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi global. Wabah virus mematikan asal Wuhan, China ini bisa berngaruh bagi perekonomian Indonesia, yang terdampak pada investasi asset berisiko.
Sementara itu, lanjut Valbury, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa turun sekitar 0,3 hingga 0,6% akibat dampak virus Corona yang akan menekan perekonomian Cina. Hitungan imbas tersebut dilakukan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Cina turun hingga 1% pada tahun ini.
"Diperkirakan saham di BEI dengan indeks acuan IHSG masih rawan terkoreksi pada pekan ini," tulis Valbury Sekuritas, Senin (9/3/2020).
Data yang diunggah John Hopkins CSSE hingga Minggu, 8 Januari 2020, virus Corona sudah menginfeksi sebanyak 107,353 kasus di 107 negara di mana di wilayah China daratan menjadi yang terbanyak dengan 80,695 kasus.
Jumlah korban tewas akibat Corona di wilayah China daratan mencapai 3.646 orang. Namun, sebanyak 60.558 orang berhasil pulih dari wabah Corona Virus Disease (Covid-19) ini.
Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai laju IHSG pada awal pekan ini masih terjegal sentimen negatif Corona.
Apalagi, kata Edwin, pada penutupan perdagangan pekan lalu, indeks Dow Jones terkoreksi 0,98% dan US Treasury Yield Tenor 10 tahun turun 17,08% berada pada level 0,767%. Adapun, US Dow Futures saat ini menunjukkan kejatuhan 1,056 poin atau terkoreksi -4.10%.
Tak hanya itu saja, jatuhnya sejumlah harga komoditas juga akan mendorong IHSG pada
"Di samping itu, kejatuhan tajam bursa regional berpotensi mendorong turun IHSG hari ini," kata Edwin Sebayang.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Sentimen negatif ini ditengarai masih akan menjadi pemberat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat karena investor mengalihkan aset mereka dari pasar saham yang sedang bergejolak.
Akhir pekan kemarin, Jumat (6/3/2020), IHSG terkoreksi sebesar 2,48% ke posisi 5.498,54. Semua sektor di IHSG melemah, sektor aneka industri memimpin pelemahan sebesar 4,96%. Sementara sektor finansial dengan kapitalisasi pasar terbesar merosot 3,06%.
Sementara itu, lanjut Valbury, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa turun sekitar 0,3 hingga 0,6% akibat dampak virus Corona yang akan menekan perekonomian Cina. Hitungan imbas tersebut dilakukan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Cina turun hingga 1% pada tahun ini.
"Diperkirakan saham di BEI dengan indeks acuan IHSG masih rawan terkoreksi pada pekan ini," tulis Valbury Sekuritas, Senin (9/3/2020).
Data yang diunggah John Hopkins CSSE hingga Minggu, 8 Januari 2020, virus Corona sudah menginfeksi sebanyak 107,353 kasus di 107 negara di mana di wilayah China daratan menjadi yang terbanyak dengan 80,695 kasus.
Jumlah korban tewas akibat Corona di wilayah China daratan mencapai 3.646 orang. Namun, sebanyak 60.558 orang berhasil pulih dari wabah Corona Virus Disease (Covid-19) ini.
Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai laju IHSG pada awal pekan ini masih terjegal sentimen negatif Corona.
Apalagi, kata Edwin, pada penutupan perdagangan pekan lalu, indeks Dow Jones terkoreksi 0,98% dan US Treasury Yield Tenor 10 tahun turun 17,08% berada pada level 0,767%. Adapun, US Dow Futures saat ini menunjukkan kejatuhan 1,056 poin atau terkoreksi -4.10%.
Tak hanya itu saja, jatuhnya sejumlah harga komoditas juga akan mendorong IHSG pada
"Di samping itu, kejatuhan tajam bursa regional berpotensi mendorong turun IHSG hari ini," kata Edwin Sebayang.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular