Rupiah Menang Lawan Dolar AS, Tapi 'Kalah Banyak' dari Yen

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 March 2020 18:19
Rupiah Menang Lawan Dolar AS, Tapi 'Kalah Banyak' dari Yen
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat pekan ini. Namun di hadapan mata uang Asia, performa rupiah so-so saja.

Sepanjang minggu ini, rupiah menguat 0,84% di hadapan greenback. Mengawali pekan di Rp 14.340/US$, rupiah finis di Rp 14.220/US$.

Rupiah bergerak searah dengan mata uang utama Benua Kuning lainnya yang mayoritas menguat di hadapan dolar AS. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia sepanjang pekan ini:




Namun berhadapan satu lawan satu dengan mata uang Asia lainnya, hasil yang didapat rupiah cukup beragam. Mixed bag lah.

Misalnya, rupiah memang 'menang banyak' di hadapan rupee India. Namun melawan yen Jepang, rupiah melemah lumayan dalam.

Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap rupiah sepanjang minggu ini:




Berhadapan dengan yen, jangankan rupiah, dolar AS saja jiper. Sepanjang pekan ini, mata uang Negeri Matahari Terbit begitu perkasa dengan apresiasi 2,656% di hadapan greenback.

Maklum, yen adalah salah satu aset dengan status aman (safe haven). Dalam situasi yang penuh ketidakpastian akibat penyebaran virus corona, yen adalah tempat investor mencari perlindungan.


Yen begitu perkasa karena didukung fundamental ekonomi yang kuat. Ini dicerminkan oleh transaksi berjalan (current account) yang hampir selalu surplus.

Pada kuartal IV-2019, surplus transaksi berjalan Jepang adalah 3,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB), tertinggi sejak kuartal II-2018. Kali terakhir Jepang mengalami defisit transaksi berjalan adalah pada kuartal I-2014.

 


"Transaksi berjalan Jepang yang positif menciptakan persepsi bahwa Jepang tidak pernah kekurangan devisa. Jadi likuiditas akan tetap kuat," kata Kuniyaki Hirai, Managing Director di MUFG, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, Jepang juga tidak perlu khawatir dengan penarikan dana secara besar-besaran oleh investor asing di pasar keuangan (capital reversal). Sebab, Jepang punya basis investor domestik yang sangat kuat.

Misalnya di pasar obligasi pemerintah. Kepemilikan asing di obligasi pemerintah Jepang per akhir 2018 adalah 12,1%. Dalam periode yang sama, di Indonesia mencapai 37,71%.

Ministry of Finance Japan
 
Di Indonesia, penarikan dana oleh investor asing bisa langsung 'menggoyang' nilai tukar rupiah. Namun Jepang tidak perlu khawatir dengan risiko tersebut sehingga yen aman-aman saja.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular