Demi Nasabah Jiwasraya, Faisal Basri Setuju Citos Dijual

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
06 March 2020 19:42
Hal itu dikatakan ekonom senior INDEF Faisal Basri saat ditemui di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Foto: Faisal Basri (Dokumentasi detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom senior INDEF Faisal Basri menilai penjualan aset merupakan salah satu jalan keluar untuk mengganti kerugian dana nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Salah satu aset yang dapat dijual adalah Cilandak Town Square (Citos).

"Ya tentu saja nasabah nomor satu. Asetnya misalnya Citos tuh jual. Apa urusannya Jiwasraya punya Citos. Jual Citos dapat berapa triliun langsung dibayarkan ke nasabah. Saya nggak tahu aset-aset yang lain seperti apa," ungkapnya di Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Lebih lanjut dirinya mengatakan yang menjadi permasalahan bukanlah aset fisik karena bisa diperjualbelikan. Namun aset financialnya dirawat dan diserahkan ke lembaga perawat aset-aset yang sakit.


"Dulu PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA). Mereka olah untuk dapat recovery yang paling tinggi, gitu," imbuhnya.

Sehingga, kata Faisal, kerugian total yang ada tidak semuanya serta merta dibebankan kepada negara. Para pemegang saham dalam hal ini diam. Namun, akibat diamnya itu masyarakatlah yang harus menanggung dari permasalahan Jiwasraya. Baginya hal ini adalah sesuatu yang dzalim.

Kementerian BUMN telah menyampaikan dokumen berisi tentang alternatif penyelesaian gagal bayar oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada DPR. Dari tiga alternatif yang ada di dokumen tersebut, salah satu opsi adalah menggunakan penyertaan modal negara (PMN).





Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun angkat bicara soal rencana penyelamatan Jiwasraya tersebut saat berdialog dengan founder dan Chairman CT Crop Chairul Tanjung dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (26/2/2020).



"Menteri Keuangan nggak pernah bilang nggak ada duit, uang itu selektif untuk apa saja. Untuk masalah Jiwasraya secara corporate governance sekarang ini ditangani oleh Kementerian BUMN, karena memang sebagai BUMN di mana keseluruhan pengelolaan BUMN itu ada di dalam kewangannya Kementerian BUMN yang bicara tentang corporate governance," ujar Sri Mulyani.

[Gambas:Video CNBC]





(miq/miq) Next Article Faisal Basri: Jika Jadi Menteri BUMN, Saya Bakal Mundur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular