Saham Asia

No Happy Weekend! Bursa Asia Kompak Memerah

Haryanto, CNBC Indonesia
06 March 2020 16:36
Pasar saham Asia berada di wilayah negatif pada Jumat (6/3/2020) setelah koreksi tajam Wall Street.
Foto: REUTERS/Thomas Peter

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia berada di wilayah negatif pada Jumat (6/3/2020) setelah koreksi tajam bursa Wall Street AS di tengah kekhawatiran penyebaran cepat virus corona (COVID-19) di seluruh dunia dan dampaknya terhadap ekonomi global.

Penyebaran virus corona kini telah meningkat di Eropa, Amerika Utara, dan Inggris. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona telah menginfeksi sedikitnya 95.270 orang dan membunuh lebih dari 3.200 jiwa di seluruh dunia.

Bursa saham Australia jatuh setelah indeks S&P/ASX 200 ambles dari 2,81% ke posisi 6.216,60, terimbas oleh data yang dirilis kantor Biro Statistik Negara (ABS) yang menunjukkan bahwa penjualan ritel Negeri Kanguru tersebut pada Januari turun 0,3% secara bulanan (MoM).

Di sisi ekonomi, sektor jasa di Australia terus berkontraksi pada bulan Februari, melalui survei terbaru dari Grup Industri Australia yang dipublikasikan pada Jumat (6/3/2020) yang menunjukkan sektor jasa Australia turun 47,0 dari 47,4.


Sementara itu, bursa Nikkei 225 di Bursa Tokyo, Jepang memimpin penurunan dengan anjlok 2,72% ke posisi 20.749,75, sedangkan indeks Topix juga di Bursa Tokyo turun 2,92% ke posisi 1.471,46. Pelemahan indeks Nikkei dan Topix terjadi karena aliran dana global lebih memilih masuk ke yen sebagai mata uang safe haven dibandingkan bursa saham.

Koreksi indeks Nikkei 225 dipelopori saham sektor otomotif di mana saham Honda Motor anjlok lebih dari 3%, berikutnya saham Toyota Motor yang kehilangan hampir 2%.

Survei Reuters memperkirakan pasar memprediksi Jepang akan melonggarkan kebijakan moneter bulan ini, mengikuti langkah mengejutkan bank sentral AS, Federal Reserve, untuk mengantisipasi virus corona yang memicu kekhawatiran resesi di AS.


Hampir 90%, atau 33 dari 38 ekonom yang disurvei Reuters pada 3-5 Maret 2020, memperkirakan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) akan memperluas stimulus moneter dengan memangkas suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Maret 2020.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga turun 2,16% ke posisi 2.040,22, sedangkan indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong jeblok 2,25% ke 26.165,20. Sementara itu, bursa saham China daratan turun awal perdagangan dengan indeks komposit Shanghai melemah sekitar 1,21% menjadi 3.0343,51.



Pasar saham Asia kemungkinan semakin terbebani, karena wabah virus corona akan memangkas pertumbuhan global sebesar 0,1% menjadi 0,4%.

Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menegaskan pelemahan akan terjadi menyusul turunnya permintaan domestik, pariwisata, rantai suplai dan produksi serta gangguan pasokan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]





(har/tas) Next Article Korsel Darurat Militer, Indeks Kospi & Kosdaq Ambruk Nyaris 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular