
S&P: Corona Bikin Rp 3.000 T Menguap dari Asia Pasifik

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis yang ditimbulkan virus corona (COVID-19) bisa membuat ekonomi di seluruh Asia Pasifik kehilangan US$ 211 miliar atau sekitar RP 2.954 triliun, menurut laporan S&P Global Ratings, Jumat (6/3/2020).
Negara-negara seperti Australia, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand termasuk di antara yang paling terekspos.
S&P juga memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk China di 2020, dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8%. Sementara pertumbuhan Australia diproyeksikan melambat tajam menjadi 1,2% dari 2,2% pada 2019. Jepang diperkirakan akan menerima pukulan 0,5 poin persentase dan Korea Selatan 1% poin persentase.
"Keseimbangan risiko tetap menurun karena transmisi lokal, termasuk di negara-negara dengan kasus yang dilaporkan rendah, transmisi sekunder di China ketika orang kembali bekerja dan kondisi keuangan semakin ketat," kata S&P dalam laporannya.
Lebih lanjut, lembaga itu memproyeksikan ekonomi Hong Kong kemungkinan akan terkontraksi sebesar 0,8% pada tahun 2020, Singapura cenderung flat, dan Thailand kemungkinan melambat menjadi 1,6%.
S&P tidak memangkas perkiraan pertumbuhan untuk pasar negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan India. Alasannya adalah fakta bahwa infeksi COVID-19 yang dilaporkan di negara-negara tersebut masih rendah.
Namun, lembaga itu mengatakan, prospek di negara-negara itu akan suram apabila ternyata mereka salah mendeteksi tingkat kasus sebenarnya karena minimnya pengujian virus. Itu juga bisa terjadi jika negara-negara ini terdampak efek 'kejatuhan' keuangan dari negara-negara lainnya.
"Kami telah memiliki proyeksi tentang apa yang bisa terjadi, di mana nilai tukar bisa membumbung sebagai tanggapan atas meningkatnya ketakutan dunia," jelas lembaga itu lagi, mengutip Nasdaq.
(res/res) Next Article Duh! COVID-19 Buat Dunia Rugi hingga Rp 67 Ribu T
