
Asing Kabur dari RI, Dolar Singapura Melesat ke Rp 10.300/SG$
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 March 2020 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat cukup tajam melawan rupiah pada perdagangan Jumat (6/3/2020) melanjutkan penguatan Kamis kemarin. 2 Hari lalu, dolar Singapura sempat merosot tajam hingga ke bawah Rp 10.200/SG$, pergerakan beberapa hari terakhir tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar masih labil untuk masuk ke aset-aset dengan imbal hasil tinggi seperti rupiah.
Pagi ini, dolar Singapura melesat 0,74% ke Rp 10.312,39/SG$, sebelum terkoreksi ke Rp 10.298,79/SG$ di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Investor asing terlihat keluar dari pasar keuangan dalam negeri. Di pasar saham, investor asing melakukan aksi jual bersih lebih dari Rp 200 miliar hingga di perdagangan sesi I, berdasarkan data RTI. Selain itu, yield imbal hasil obligasi Indonesia tenor 10 tahun naik 5,7 basis poin menjadi 6,609% pagi ini.
Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.
Ketika harga sedang turun, berarti sedang terjadi aksi jual di pasar obligasi, yang bisa mengindikasikan keluarnya modal dari investor asing.
Berbeda dengan obligasi Indonesia, yield obligasi AS (treasury) justru turun 10,85 bps ke 0,8165 yang merupakan rekor terendah sepanjang masa.
Naiknya yield obligasi Ri sementara yield treasury AS turun menggambarkan pelaku pasar keluar dari aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi, dan masuk ke aset-aset yang dianggap aman (safe haven).
Penyebaran wabah virus corona yang meningkat di AS membuat sentimen pelaku pasar kembali memburuk. Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE tercatat jumlah kasus sebanyak 233 orang. Negara Bagian California bahkan sudah memberlakukan status darurat karena korban jiwa di Negeri Paman Sam yang terus bertambah, saat ini menjadi 11 orang.
Secara global, virus corona kini telah menjangkiti nyaris 100.000 orang, dengan 80.552 orang terjangkit di China. Dari total yang terjangkit tersebut, sebanyak 3.383 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 55.398 orang sudah pulih.
Sementara di Singapura, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) Kamis kemarin melaporkan ada 5 kasus positif corona yang baru, sehingga total menjadi 117 kasus. Dari jumlah tersebut, 79 orang dinyatakan sembuh.
Pemerintah Singapura sudah menggelontorkan stimulus dengan memperlebar defisit anggaran menjadi 1,5% dari produk domestic bruto (PDB), menjadi yang terbesar sejak tahun 2011.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pagi ini, dolar Singapura melesat 0,74% ke Rp 10.312,39/SG$, sebelum terkoreksi ke Rp 10.298,79/SG$ di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.
Ketika harga sedang turun, berarti sedang terjadi aksi jual di pasar obligasi, yang bisa mengindikasikan keluarnya modal dari investor asing.
Berbeda dengan obligasi Indonesia, yield obligasi AS (treasury) justru turun 10,85 bps ke 0,8165 yang merupakan rekor terendah sepanjang masa.
Naiknya yield obligasi Ri sementara yield treasury AS turun menggambarkan pelaku pasar keluar dari aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi, dan masuk ke aset-aset yang dianggap aman (safe haven).
Penyebaran wabah virus corona yang meningkat di AS membuat sentimen pelaku pasar kembali memburuk. Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE tercatat jumlah kasus sebanyak 233 orang. Negara Bagian California bahkan sudah memberlakukan status darurat karena korban jiwa di Negeri Paman Sam yang terus bertambah, saat ini menjadi 11 orang.
Secara global, virus corona kini telah menjangkiti nyaris 100.000 orang, dengan 80.552 orang terjangkit di China. Dari total yang terjangkit tersebut, sebanyak 3.383 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 55.398 orang sudah pulih.
Sementara di Singapura, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) Kamis kemarin melaporkan ada 5 kasus positif corona yang baru, sehingga total menjadi 117 kasus. Dari jumlah tersebut, 79 orang dinyatakan sembuh.
Pemerintah Singapura sudah menggelontorkan stimulus dengan memperlebar defisit anggaran menjadi 1,5% dari produk domestic bruto (PDB), menjadi yang terbesar sejak tahun 2011.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular