Tekanan Belum Berakhir, IHSG Berpotensi ke Luar dari 5.500

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada sesi perdagangan Jumat (6/3/2020) IHSG dibuka melemah  sebesar 1,11% ke 5.575,57 dari posisi penutupan hari Kamis (5/3/2020) di 5.638,13. Jelang penutupan IHSG masih mengalami tekanan hingga 2,12% ke level 5.518,.

Pembukaan IHSG sejalan dengan saham di Asia yang juga diperdagangkan anjlok pada pembukaan Jumat pagi karena volatilitas terus mencengkeram pasar di tengah kekhawatiran investor atas wabah global virus corona.

Saham Jepang memimpin penurunan yang turun 2,65%, Kospi Korea Selatan juga amblas 2,12% sementara indeks Hang Seng Hong Kong keok 1,92%.

Baca: Waduh, IHSG Dibuka Merah Membara & Drop Hingga 2%

Volume yang tercipta saat ini pada IHSG sebanyak 2,02 miliar unit saham atau senilai Rp 2,1 triliun. Dari nilai tersebut, investor lokal masih mendominasi perdagangan dengan 69,86% perdagangan, sedangkan sisanya investor asing.

Para investor asing hari ini cenderung menjual dengan catatan jual bersih (net sell) senilai Rp 150,53 miliar di pasar reguler.

Saham-saham yang banyak jual asing di pasar reguler yakni: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 79,45 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 43,49 miliar), lalu diikuti oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 39,87 miliar) dan PT INdo Tambangraya Megah TBK/ITMG (Rp 30,76 miliar).

Foto: Revinitif

Analisis Teknikal

IHSG masih mengalami tekanan jual lebih lanjut dengan batas tahanan bawah (support) berikutnya di area 5.505 untuk berlanjut ke tingkat harga 5.499.

Berdasarkan indikator dari Boillinger Band dengan menggunakan garis tahanan atas (resistance) dan tahanan bawah (support) pergerakan IHSG ini cenderung untuk bergerak turun lebih lanjut hingga mencapai kisaran harga 5.437,40 yang terlihat pada grafik.

Sementara itu, untuk merubah pembalikan harga maka, IHSG perlu melewati area rata-rata hariannya dengan menggunakan periode satu jam di 5.578,37.

Resistance pertama yang perlu di lewati yaitu 5.520 dan berikutnya 5,525.

(har/hps) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!