
Saat Dunia Diserang Corona, Saham Apa Saja yang Menarik?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 March 2020 07:13

Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan, pertama adalah dengan melihat perkembangan kasus infeksi virus corona ini setiap harinya.
Apakah jumlah kasus kumulatif terus bertambah signifikan atau tidak, apakah kasus ini semakin meluas ke berbagai penjuru dunia sehingga WHO sampai ketok palu memberikan status pandemi.
Selain memperhatikan perkembangan kasus, hal lain yang juga harus dipantau adalah dampak virus ini terhadap perekonomian dan langkah apa yang diambil oleh pemerintah serta otoritas moneter untuk meredam dampak wabah ini terhadap perekonomian.
Banyak negara yang sudah bersiap diri melawan virus ini dengan menyiapkan sederet stimulus fiskal maupun moneter. Indonesia juga merupakan negara yang sudah bersiap-siap.
Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral telah melonggarkan kebijakan moneternya dengan memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps ke 4,75%. Amunisi lain yang juga ditembakkan BI adalah penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah maupun valas untuk memompa likuiditas.
Sementara pemerintah juga menyiapkan berbagai stimulus dengan memberikan diskon untuk tiket pesawat hingga 50% untuk tiga bulan ke depan demi meredam dampak langsung corona terhadap sektor aviasi dan pariwisata.
Pemerintah juga menggelontorkan dana tambahan sebesar Rp 1,5 T untuk menambah kuota pembangunan rumah subsidi serta mengejar penyaluran kartu pra kerja serta kartu sembako agar roda ekonomi masih terus berputar dan daya beli masyarakat bisa terjaga.
Stimulus memang sudah diberikan, tetapi pasar masih merespons dengan volatilitas yang tinggi. Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan membuat daftar pantau (watch list) jika berinvestasi di instrumen saham.
Saat ini saham-saham blue chip memang bisa dibilang sedang dalam kondisi diskon. Dari 10 saham dengan kapitalisasi pasar paling besar di tanah air, setidaknya ada 8 saham big cap yang dan blue chip yang ditransaksikan lebih rendah dari nilai intrinsiknya.
Saham-saham ini merupakan saham yang menarik untuk dikoleksi mengingat saham blue chip memiliki kinerja fundamental yang baik. Sehingga menjadikan saham-saham lapis satu dan saham blue chip masuk daftar watch list adalah hal yang bisa dilakukan.
Berikut ini adalah daftar saham blue chip mungkin dapat dimasukkan dalam watchlist. Potensi kenaikan saham blue chip ini berkisar di rentang 13% - 31% jika mengacu pada valuasi harga wajar saham berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas)
Apakah jumlah kasus kumulatif terus bertambah signifikan atau tidak, apakah kasus ini semakin meluas ke berbagai penjuru dunia sehingga WHO sampai ketok palu memberikan status pandemi.
Selain memperhatikan perkembangan kasus, hal lain yang juga harus dipantau adalah dampak virus ini terhadap perekonomian dan langkah apa yang diambil oleh pemerintah serta otoritas moneter untuk meredam dampak wabah ini terhadap perekonomian.
Banyak negara yang sudah bersiap diri melawan virus ini dengan menyiapkan sederet stimulus fiskal maupun moneter. Indonesia juga merupakan negara yang sudah bersiap-siap.
Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral telah melonggarkan kebijakan moneternya dengan memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps ke 4,75%. Amunisi lain yang juga ditembakkan BI adalah penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah maupun valas untuk memompa likuiditas.
Pemerintah juga menggelontorkan dana tambahan sebesar Rp 1,5 T untuk menambah kuota pembangunan rumah subsidi serta mengejar penyaluran kartu pra kerja serta kartu sembako agar roda ekonomi masih terus berputar dan daya beli masyarakat bisa terjaga.
Stimulus memang sudah diberikan, tetapi pasar masih merespons dengan volatilitas yang tinggi. Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan membuat daftar pantau (watch list) jika berinvestasi di instrumen saham.
Saat ini saham-saham blue chip memang bisa dibilang sedang dalam kondisi diskon. Dari 10 saham dengan kapitalisasi pasar paling besar di tanah air, setidaknya ada 8 saham big cap yang dan blue chip yang ditransaksikan lebih rendah dari nilai intrinsiknya.
Saham-saham ini merupakan saham yang menarik untuk dikoleksi mengingat saham blue chip memiliki kinerja fundamental yang baik. Sehingga menjadikan saham-saham lapis satu dan saham blue chip masuk daftar watch list adalah hal yang bisa dilakukan.
Berikut ini adalah daftar saham blue chip mungkin dapat dimasukkan dalam watchlist. Potensi kenaikan saham blue chip ini berkisar di rentang 13% - 31% jika mengacu pada valuasi harga wajar saham berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas)
Pages
Most Popular