Internasional

IMF Kucurkan Rp 708 T Guna Perangi Wabah Corona

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 March 2020 07:52
IMF akan memberikan dana bantuan terkait virus corona.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga kini, lebih dari 80 negara terjangkit wabah virus corona. Tentu virus ini mempengaruhi berbagai macam aspek, termasuk pertumbuhan ekonomi.

Karenanya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengumumkan paket bantuan US$ 50 miliar (Rp 708 triliun) guna membantu memerangi penyakit ini pada Rabu (4/3/2020).



Dalam wawancara bersama CNBC Internasional, Georgieva mengatakan bahwa uang tersebut akan segera tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan pasar berkembang.

Sebagian besar uang itu akan bebas bunga, dan untuk berpartisipasi, negara-negara yang akan mendapatkannya tidak perlu memiliki program yang sudah ada sebelumnya dengan IMF.

"Apa yang kami lakukan saat ini adalah meninjau negara demi negara apa kebutuhan keuangannya, dan terlibat dengan negara-negara ini untuk memastikan mereka mengetahui sumber daya ini dan kami dapat segera menanggapi mereka," kata Georgieva.

"Kami berada dalam tahap awal keterlibatan, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami akan bertindak sangat cepat saat permintaan datang," lanjutnya.



Menurut Georgieva, IMF ingin melihat kucuran uang tersebut digunakan untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan dan kemudian untuk program stimulus fiskal yang ditargetkan dan untuk membantu likuiditas.

Organisasi ini juga bekerja sama dengan Bank Dunia untuk membantu negara-negara mendapatkan beberapa peralatan medis, seperti masker medis dan peralatan pernapasan, yang digunakan untuk menghindari tertular virus.

Sebelumnya, Bank Dunia mengumumkan program US$ 12 miliar (Rp 170 triliun) pada hari Senin (2/3/2020) untuk membantu negara-negara miskin berurusan dengan konsekuensi kesehatan dan ekonomi dari epidemi.

Negara-negara di seluruh dunia juga harus mempertimbangkan untuk membuat langkah-langkah untuk membantu perekonomian selama perlambatan ekonomi, seperti menawarkan jalur kredit untuk bisnis yang lebih kecil dan program untuk membayar pekerja yang harus tinggal di rumah.

"Kami pikir sekarang saatnya untuk mengambil tindakan pencegahan jika wabah menjadi lebih parah," kata Georgieva.

Georgieva juga sempat mengatakan pada hari Rabu sebelumnya bahwa, "Kita dihadapkan dengan melemahnya permintaan secara umum, dan itu terjadi melalui kepercayaan dan melalui saluran spillover, termasuk perdagangan dan pariwisata, harga komoditas, kondisi keuangan yang ketat."

"Mereka menyerukan respons kebijakan tambahan untuk mendukung permintaan dan memastikan pasokan kredit yang memadai," tambahnya.

Pengumuman ini datang di tengah tindakan terkoordinasi dari bank sentral global. Federal Reserve AS juga mengumumkan pemangkasan 50 basis poin dan Bank Kanada menindaklanjuti dengan langkah yang sama besarnya.

Setidaknya, Hingga kini sudah ada lebih dari 95.000 kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Wabah tersebut juga sudah menyebar ke enam benua dan lebih dari 70 negara secara global. Di sisi lain, ini juga sudah menyebabkan pembatasan perjalanan yang parah di pusat ekonomi utama, yakni China dan Italia.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article IMF: Ekonomi Dunia Fix Melambat, Perang Dagang Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular