
Usai Ditopang The Fed, IHSG Masih Bisa 'Ngamuk' di Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I ditutup naik 1,90% ke 5.623,82 setelah Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga secara darurat sebesar 50 basis poin menjadi 1%-1,25%.
Data BEI mencatat IHSG kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu ini (4/3/2020) setelah kemarin ditutup menguat sebesar 2,94% di 5.518,63.
Tadi pagi, IHSG dibuka menguat tipis sebesar 0,1% ke level 5,524,09.
Bursa saham Asia sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi pada Rabu ini dengan kenaikan cukup signifikan, meskipun isyarat yang lemah dari bursa saham Wall Street AS.
Pasar saham Asia sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi di mana bursa Korea Selatan naik sekitar 2% setelah pemerintah negeri ginseng tersebut meluncurkan paket stimulus senilai US$ 9,8 miliar untuk membendung dampak ekonomi dari wabah virus corona.
Secara sektoral, yang mendorong kenaikan IHSG ialah sektor industri dasar yang meningkat sebesar 3,14%, disusul sektor infrastruktur yang terapresiasi 3,19%, dan sektor manufaktur yang terangkat 2,19%, sedangkan sektor konsumer menguat 2,03%.
Volume yang tercipta pada IHSG sebanyak 3,13 miliar unit saham atau senilai Rp 3,08 triliun. Dari nilai tersebut, investor lokal masih mendominasi perdagangan dengan 65,83% perdagangan, sedangkan sisanya investor asing.
Investor asing hari ini cenderung membeli dengan catatan beli bersih (net buy) senilai Rp 153,62 miliar di pasar reguler.
Saham-saham yang banyak dibeli asing di pasar reguler yakni: PT Mitra Adiperkasa Tbk/MAPI (Rp 24,57 Miliar), PT H M Sampoerna Tbk/HMSP (Rp 23,47 miliar), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/BMRI (Rp 17,54 miliar), lalu diikuti oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (Rp 16,08 miliar).
![]() |
Analisis Teknikal IHSG
Secara teknikal, proyeksi IHSG pada perdagangan sesi kedua (4/3/2020) masih cukup menguat, terkonfirmasi dengan gambar batang lilin (candlestick) white marubozu bullish, dengan batang lilin tidak memiliki bayangan, jika pun ada sangat pendek, kondisi marubozu ini menandakan tekanan bullish.
Sementara itu, tahanan atas (resistance) bagi pergerakan IHSG berada di kisaran harga 5.631 sampai area resistance berikutnya di 5.640, sedangkan tahanan bawah (support) berada di area 5.610 hingga mencapai kisaran 5.598.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/tas) Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?