
'Obat Kuat' dari BI dan The Fed Bikin Rupiah Jadi Juara Asia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 March 2020 08:07

Sementara dari sisi eksternal, rupiah menguat karena memang dolar AS sedang melemah. Pada pukul 07:36 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,79%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini sudah amblas 1,62%.
Pelemahan dolar AS terjadi akibat ekspektasi pasar bahwa bank sentral The Federal Reserves/The Fed akan menurunkan suku bunga acuan. Tidak tanggung-tanggung, Federal Funds Rate diperkirakan dipangkas sampai 50 basis poin (bps).
Mengutip CEM FedWatch, kemungkinan Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat untuk menurunkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 1-1,25% pada rapat 18 Maret mencapai 100%. Tidak ada ruang untuk penurunan 25 bps, apalagi tetap di 1,5-1,75%.
Kepercayaan diri pelaku pasar terhadap prospek penurunan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam membuncah setelah komentar Powell akhir pekan lalu. Pengganti Janet Yellen itu mengatakan, perekonomian AS tidak akan imun terhadap dampak penyebaran virus corona.
"Virus corona menyebabkan risiko terhadap aktivitas ekonomi. The Federal Reserves memantau dengan saksama berbagai perkembangan yang ada dan dampaknya terhadap prospek ekonomi. Kami akan menggunakan instrumen-instrumen yang ada dan bertindak sewajarnya (appropriate) untuk mendukung perekonomian," kata Powell, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Powell pernah menggunakan kata 'appropriate' pada Juni tahun lalu, kala perekonomian AS terpukul akibat perang dagang dengan China. Suku bunga acuan memang belum diturunkan pada bulan itu, tetapi kemudian dipangkas 25 bps pada Juli dan diturunkan dua kali lagi sampai akhir 2019.
Penurunan suku bunga acuan diharapkan menjadi stimulus yang menahan perekonomian AS dari perlambatan signifikan akibat rantai pasok yang rusak karena virus corona. Namun penurunan suku bunga acuan membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) menjadi kurang menarik.
Akibatnya, dolar AS mengalami tekanan jual. Mata uang Negeri Adidaya pun tidak berdaya di Asia pagi ini. Namun rupiah boleh menepuk dada karena menjadi mata uang terbaik di Asia.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:05 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pelemahan dolar AS terjadi akibat ekspektasi pasar bahwa bank sentral The Federal Reserves/The Fed akan menurunkan suku bunga acuan. Tidak tanggung-tanggung, Federal Funds Rate diperkirakan dipangkas sampai 50 basis poin (bps).
![]() |
Kepercayaan diri pelaku pasar terhadap prospek penurunan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam membuncah setelah komentar Powell akhir pekan lalu. Pengganti Janet Yellen itu mengatakan, perekonomian AS tidak akan imun terhadap dampak penyebaran virus corona.
"Virus corona menyebabkan risiko terhadap aktivitas ekonomi. The Federal Reserves memantau dengan saksama berbagai perkembangan yang ada dan dampaknya terhadap prospek ekonomi. Kami akan menggunakan instrumen-instrumen yang ada dan bertindak sewajarnya (appropriate) untuk mendukung perekonomian," kata Powell, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Powell pernah menggunakan kata 'appropriate' pada Juni tahun lalu, kala perekonomian AS terpukul akibat perang dagang dengan China. Suku bunga acuan memang belum diturunkan pada bulan itu, tetapi kemudian dipangkas 25 bps pada Juli dan diturunkan dua kali lagi sampai akhir 2019.
Penurunan suku bunga acuan diharapkan menjadi stimulus yang menahan perekonomian AS dari perlambatan signifikan akibat rantai pasok yang rusak karena virus corona. Namun penurunan suku bunga acuan membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) menjadi kurang menarik.
Akibatnya, dolar AS mengalami tekanan jual. Mata uang Negeri Adidaya pun tidak berdaya di Asia pagi ini. Namun rupiah boleh menepuk dada karena menjadi mata uang terbaik di Asia.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:05 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular