
BI Jungkir Balik Lagi, Beli SBN Sampai Rp 100 T
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
28 February 2020 14:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan sampai saat ini untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, bank sentral melakukan intervensi di tiga titik.
Triple Intervention, begitu biasa disebut dilakukan di pasar spot, pasar domestic non-delivery forward (DNDF) dan intervensi pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
"Mereka melepas, BI beli termasuk perbankan dalam negeri juga beli SBN yang dilepas asing. Yang sudah kita beli, tahun ini secara keseluruhan kita beli sampai 27 Februari 2020 mencapai Rp 100 triliun, kita beli dari pasar sekunder," ungkap Perry di Gedung BI, Jumat (28/2/2020).
Dipaparkan Perry, dari Rp 100 triliun itu, kurang lebih Rp 78 triliun dibeli sejak akhir Januari 2020. "Sejak merebaknya corona. Memang yield SBN 10 tahun meningkat dari 6,56% sebelum corona jadi 6,95% untuk yield SBN 10 tahun," tegas Perry.
Menurutnya, pelemahan ini tidak sebesar negara lain sehingga, BI terus jaga komitmen stabilkan nilai tukar rupiah dan pasar keuangan khususnya SBN.
"Ini yang jelaskan pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan yield SBN 10 tahun lebih rendah dari negara lain," ungkap Perry.
(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
Triple Intervention, begitu biasa disebut dilakukan di pasar spot, pasar domestic non-delivery forward (DNDF) dan intervensi pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
"Mereka melepas, BI beli termasuk perbankan dalam negeri juga beli SBN yang dilepas asing. Yang sudah kita beli, tahun ini secara keseluruhan kita beli sampai 27 Februari 2020 mencapai Rp 100 triliun, kita beli dari pasar sekunder," ungkap Perry di Gedung BI, Jumat (28/2/2020).
Menurutnya, pelemahan ini tidak sebesar negara lain sehingga, BI terus jaga komitmen stabilkan nilai tukar rupiah dan pasar keuangan khususnya SBN.
"Ini yang jelaskan pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan yield SBN 10 tahun lebih rendah dari negara lain," ungkap Perry.
(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024
Most Popular