
IHSG Anjlok, OJK Siapkan Stimulus Agar Investor Tenang
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 February 2020 14:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama beberapa hari terakhir masih disebabkan karena faktor penyebaran virus corona. Pelemahan indeks saham tak hanya terjadi di dalam negeri, namun juga terjadi di berbagai bursa saham dunia.
Juru Bicara OJK Sekar Putih Jarot mengatakan OJK terus memantau secara ketat perkembangan dan dinamika pasar di dalam negeri maupun secara global. Selain itu, koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dilakukan untuk mengambil langkah tertentu sesuai kewenangan kedua otoritas.
"... OJK akan terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan. OJK bersama Pemerintah dan BI telah dan akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor," kata Sekar dalam keterangannya Jumat (28/2/2020).
Adapun hingga perdagangan sesi I hari ini, IHSG anjlok 4,04% ke posisi 5.311,961. Nilai transaksi tercatat Rp 3,21 triliun dan asing tercatat membukukan net buy Rp 61,59 miliar.
Aksi jual yang terus berlangsung membuat bursa kebanggaan Indonesia ini jeblok hingga 4,47% ke 5.288,370. Koreksi tersebut merupakan yang terdalam sejak 5 September 2018.
Secara year to date, IHSG sudah jatuh sebanyak 10,57% dan merupakan salah satu yang terburuk di kawasan Asia. Nilai kapitalisasi bursa saham sudah hilang Rp 1.103,17 triliun.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Juru Bicara OJK Sekar Putih Jarot mengatakan OJK terus memantau secara ketat perkembangan dan dinamika pasar di dalam negeri maupun secara global. Selain itu, koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dilakukan untuk mengambil langkah tertentu sesuai kewenangan kedua otoritas.
"... OJK akan terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan. OJK bersama Pemerintah dan BI telah dan akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor," kata Sekar dalam keterangannya Jumat (28/2/2020).
Adapun hingga perdagangan sesi I hari ini, IHSG anjlok 4,04% ke posisi 5.311,961. Nilai transaksi tercatat Rp 3,21 triliun dan asing tercatat membukukan net buy Rp 61,59 miliar.
Aksi jual yang terus berlangsung membuat bursa kebanggaan Indonesia ini jeblok hingga 4,47% ke 5.288,370. Koreksi tersebut merupakan yang terdalam sejak 5 September 2018.
Secara year to date, IHSG sudah jatuh sebanyak 10,57% dan merupakan salah satu yang terburuk di kawasan Asia. Nilai kapitalisasi bursa saham sudah hilang Rp 1.103,17 triliun.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular