IHSG Jeblok & Rupiah Keok, Istana: Kita Pantau Ketat!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 February 2020 12:36
Pasar keuangan Indonesia ambruk seiring dengan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap wabah virus corona yang semakin menjadi-jadi.
Foto: Arif Budimanta (detikFoto/Ari Saputra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ambruk seiring dengan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap wabah virus corona yang semakin menjadi-jadi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga 4%, mengikuti pelemahan yang terjadi di seluruh bursa saham benua kuning. Bahkan, nilai tukar rupiah pun mengalami pelemahan yang cukup dalam.

Rupiah terhadap dolar pada Jumat (28/2/2020) dibanderol Rp 14.200/US$. Dalam kurun waktu 48 jam, nilai tukar rupiah melemah kurang lebih Rp 300. Sebelumnya, rupiah dibuka pada Kamis (27/2/2020) di level Rp 13.900.

Istana Kepresidenan pun buka suara mengenai kondisi pasar keuangan domestik yang ambruk pasca meningkatkan kekhawatiran terhadap virus corona. Kondisi ini, saat ini masih terus dipantau.

IHSG Jeblok & Rupiah Keok, Istana: Kita Pantau Ketat!Foto: Arif Budimanta (detikFoto/Ari Saputra)


"Kami terus memonitor. Yang namanya finansial market, gejala bearish bukan hanya bursa Indonesia, tapi semuanya. Strait Times, Dow Jones pun demikian," kata Staf Khusus Presiden Arif Budimanta saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Jumat (28/2/2020).

Arif mengemukakan, pemerintah memahami betul bahwa saat ini pasar keuangan global tengah bergejolak. Pemerintah, ditegaskan dia, pun tidak akan tinggal diam menyikapi kondisi tersebut.

"Pemerintah terus menjaga stabilitas perekonomian. Otoritas keuangan, maupun bank sentral. Melalui fiscal policy, maupun operasi moneter dan kebijakan yang terkait dengan suku bunga," katanya.

Istana menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah memperkuat ekonomi domestik di tengah situasi dunia yang tidak menentu. Salah satunya, yaitu melalui paket kebijakan fiskal yang belum lama diluncurkan.

"Stimulus ekonomi, baik bidang pariwisata, properti, dalam rangka menggerakkan sektor riil. Kita aktivasi wisatawan domestik. Pada sisi lain bank sentral juga melakukan operasi moneter," katanya.

"Kita sudah merespons, tapi memang kita lihat kita tidak bisa juga mengabaikan aspek global. Finansial market itu terhubung satu sama lain. Apalagi kalau bicara efek Corona. Semua institusi sedang bekerja sama membangun optimisme," tegasnya.



[Gambas:Video CNBC]






(dru) Next Article Istana Kenang Ciputra, Pemegang Satya Lencana Pembangunan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular