Gak Ngaruh! IHSG Ambruk 3% Lebih, 5 Saham Ini Tetap Strong

tahir saleh, CNBC Indonesia
28 February 2020 09:28
Pasar saham domestik terkoreksi tajam pada perdagangan Kamis kemarin.
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik terkoreksi tajam pada perdagangan Kamis kemarin (28/2/2020) dengan pelemahan 2,69% ke level 5.535,69. Meluasnya virus Covid-19 menjadi kecemasan global dan menjadi penekan utama melorotnya bursa saham.

Pada pembukaan Jumat pagi ini (28/2/2020), IHSG dibuka memerah di level 5.436,17 dan pada pukul 09.12 IHSG melorot lagi hingga 3,30% di level 5.352,40.

Secara year to date atau tahun berjalan hingga pagi ini, koreksi IHSG sudah mencapai 14,59%.

Namun kabar baiknya, masih ada lima saham yang menguat pagi ini:



PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
Saham KPAL melesat 26,36% di level Rp 139/saham dengan nilai transaksi Rp 67,91 juta dan volume perdagangan 507.000 saham. Year to date saham KPAL minus 3,62%.

PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE)
Saham BLUE naik 8,91% di level Rp 550/saham dengan nilai transaksi Rp 11,64 juta dan volume relatif rendah 22.000 saham. Saham BLUE year to date naik 4,76%.

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI)
Saham MTWI naik 5,08% di level Rp 62/saham dengan nilai transaksi Rp 7,11 juta, dan volume perdagangan 120.400 saham. Year to date saham perusahaan asuransi ini minus 3,13%.

PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA)
Saham KIJA naik 3,62% di level Rp 286/saham dengan nilai transaksi Rp 61,61 juta dan volume perdagangan 221.400 saham. Year to date saham KIJA minus 2,74%.

PT Inti Bangun Sejahtera Tak (IBST)
Saham IBST naik 2,72% di level Rp 8.500/saham dengan nilai transaksi Rp 51,75 juta dan volume perdagangan 6.100 saham. Year to date saham IBST melesat 30,27%.


Dalam risetnya, PT Valbury Sekuritas mencermati, penyebaran virus coron atau covid-19 mendorong negara-negara mengucurkan paket stimulus, selain China yang melonggarkan moneter dan beralih pada kebijakan fiskal yang ekspansif.

Hong Kong juga telah merilis dana bantuan sebesar US$ 1.200 per individu, untuk menjaga daya beli konsumen. Hal ini dinilai penting untuk menanggulangi risiko perlambatan lebih lanjut dari covid-19.

Meluasnya virus corona asal Wuhan, China ini bakal menekan pertumbuhan ekonomi domestik. "Jika perekonomian China melemah 1 persen maka akan memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 0,3 persen," tulis Valbury, Jumat (28/2/2020).

"IHSG diramalkan masih berada dalam tekanan, menyusul kekhawatiran merebaknya corona di luar China yang lebih cepat. Meskipun demikian, dengan berbagai koreksi yang terjadi beberapa hari terakhir, membuka kemungkinan untuk rebound teknikal," lanjut Valbury.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular