Corona Jadi Momok, Wall Street Karam

Redaksi, CNBC Indonesia
28 February 2020 06:41
Bursa AS, Wall Street mencatat akhir sangat buruk, Kamis (27/2/2020).
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa AS, Wall Street mencatat akhir sangat buruk, Kamis (27/2/2020). Kecemasan akan corona yang kian menyebar menebar ketakutan di bursa Negeri Paman Sam.

Dow Jones mengalami nasib termalang sejak Februari 2018. Bahkan penurunannya melampaui 1.000 poin dari perdagangan Senin kemarin.



Sementara S&P 500 dan Nasdaq mencatat kerugian besar dalam sehari setelah Agustus 2011. S&P bahkan ditutup di bawah 3.000 untuk pertama kali sejak Oktober.

Dow anjlok 1.190,95 poin atau 4,4% dan ditutup di 25.766,64. Sedangkan S&P juga jeblok 4,4% menjadi 2.978,76 sementara Nasdaq Composite jatuh 4,6% menjadi 8.5666,48.

Ini menimbulkan kecemasan di pasar. "Kami sangat berhati-hati dalam jangka waktu pendek," kata ahli strategi investasi global di Capital management di AS, Tom Hainlin sebagaimana dikutip CNBC International.

"Sepertinya tak ada yang ahli dalam coronavirus. Kami belum pernah melihat ini dalam investasi seumur hidup."

Penurunan yang terjadi kemarin membuat indeks utama yang penurunan 10% lebih di Wall Street, dari rekor sebelumnya minggu lalu. Ini juga kinerja mingguan Dow dan S&P 500 sejak 2008.

Padahal Rabu malam Presiden AS Donald Trump sempat meyakinkan publik bahwa negeri itu siap menangani corona. Namun sayangnya pemberitaan soal seorang pasien yang positiv tapi tak diketahui sumber penyebarannya, membuat Wall Street 'gonjang ganjing'.

Berdasarkan data ArcGis pukul 6:00, kasus corona di dunia terkonfirmasi 82.594. Dengan total korban tewas mencapai 2.810 dan total yang sembuh 33.253.



[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Paradoks! Pasar Saham AS Pulih, Pengangguran Rekor 20 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular