
Portofolio Asuransi RI 80% Ditempatkan di Pasar Modal
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 February 2020 18:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Portofolio asuransi di produk pasar modal mencapai 80% aset industri keuangan non bank (IKNB) sepanjang tahun 2019. Hal ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertajuk Perkembangan industri keuangan non bank dan reformasi IKNB.
Menurut data yang disampaikan Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB, Riswinandi, per Desember 2019, investasi yang dilakukan oleh sektor IKNB mencapai Rp 1.480 triliun. Angka ini meningkat 9,70% dari tahun sebelumnya.
"Penempatan investasi terbesar pada instrumen pasar modal yang mencapai hampir 80% dari total investasi," tulis Riswinandi, dalam paparan yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (26/2/2/2020).
Jika ditelaah lebih rinci, penempatan investasi IKNB, sebesar Rp 400,53 triliun atau 28,10% ditempatkan pada aset surat berharga negara (SBN), Rp 200,20 triliun di aset obligasi dan sukuk termasuk Medium Term Notes (MTN), sedangkan penempatan investasi di saham dan reksa dana masing-masing mencapai Rp 291,84 triiun dan Rp 278,13 triliun atau setara 18,87% dan 18,65%.
Selebihnya, ditempatkan di aset deposito sebesar Rp 231,60 triliun atau setara 15,61% serta aset lain 5% atau setara Rp 76,38 triliun.
Dilihat secara jumlah aset total industri IKNB sepanjang tahun 2019 berjumlah Rp 2.557,78 triliun atau naik 8,66% dari tahun lalu Rp 2.353,84 triliun.
Industri asuransi tercatat memiliki aset paling besar Rp 1.361,16 triliun per Desember, disusul lembaga pembiayaan Rp 35,41 triliun, dana pensiun Rp 22,72 triliun.
(hps/hps) Next Article Begini Penampakan Puluhan Investor NARA yang Protes ke OJK
Menurut data yang disampaikan Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB, Riswinandi, per Desember 2019, investasi yang dilakukan oleh sektor IKNB mencapai Rp 1.480 triliun. Angka ini meningkat 9,70% dari tahun sebelumnya.
"Penempatan investasi terbesar pada instrumen pasar modal yang mencapai hampir 80% dari total investasi," tulis Riswinandi, dalam paparan yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (26/2/2/2020).
![]() |
Jika ditelaah lebih rinci, penempatan investasi IKNB, sebesar Rp 400,53 triliun atau 28,10% ditempatkan pada aset surat berharga negara (SBN), Rp 200,20 triliun di aset obligasi dan sukuk termasuk Medium Term Notes (MTN), sedangkan penempatan investasi di saham dan reksa dana masing-masing mencapai Rp 291,84 triiun dan Rp 278,13 triliun atau setara 18,87% dan 18,65%.
Selebihnya, ditempatkan di aset deposito sebesar Rp 231,60 triliun atau setara 15,61% serta aset lain 5% atau setara Rp 76,38 triliun.
Dilihat secara jumlah aset total industri IKNB sepanjang tahun 2019 berjumlah Rp 2.557,78 triliun atau naik 8,66% dari tahun lalu Rp 2.353,84 triliun.
Industri asuransi tercatat memiliki aset paling besar Rp 1.361,16 triliun per Desember, disusul lembaga pembiayaan Rp 35,41 triliun, dana pensiun Rp 22,72 triliun.
(hps/hps) Next Article Begini Penampakan Puluhan Investor NARA yang Protes ke OJK
Most Popular