Erick Atur Dividen BUMN, Bakal Ada Minimal Setoran nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan akan mengatur jumlah setoran dividen (pembagian keuntungan dari laba bersih) yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan pelat merah kepada pemerintah dengan memberikan persentase setoran minimal.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini Kementerian tengah menyiapkan formula yang cocok untuk penetapan persentase minimal dividen yang dibayarkan oleh perusahaan pelat merah.

Jika perusahaan BUMN mampu membayarkan dividen minimal dari yang ditetapkan pemerintah, barulah manajemen bisa mendapatkan tantiem dari perusahaan.

Baca: Ini Alasan Erick Geser Kartika dari Komut Mandiri ke BRI

"Kalau laba lebih besar kan dividen lebih besar. Kalau perusahaan BUMN yang untung kita akan kenakan berapa persen dividen minimum, misal 30%. Nah, lebih dari itu baru jadi tantiem," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Namun demikian, Erick menekankan bahwa dividen tersebut haruslah berasal dari laba bersih perusahaan yang riil. Menteri melalui deputi keuangan nantinya akan ketat mengawasi perusahaan-perusahaan yang kerap kali melakukan window dressing (memoles) laporan keuangan dengan mencatatkan revaluasi aset untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Selain itu, ini merupakan upaya kementerian untuk bisa mengantongi lebih banyak dividen dari yang disetorkan oleh anak usaha BUMN.

Baca: BNI Sebar Rp 3,85 T atau 25% dari Laba untuk Dividen

"Misalnya Telkom. Sekarang kalian pemegang saham Telkomsel, memberikan dividen Rp 10 triliun, ini misal ya. Sebagai pemegang saham pengen dividen Rp 10 triliun atau lebih rendah?" kata Erick.

"Sekarang ga seperti itu karena Telkomsel dimiliki Telkom, dividen Rp 10 triliun ga langsung ke pemilik tapi lewat Telkom. Karena lewat situ dividen ga jadi Rp 10 triliun tapi jadi Rp 3 triliun," lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas) Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN